PEKANBARU, RAKYAT45.com – Pemerintah Kota Pekanbaru melalui PT Sarana Pangan Madani (SPM), akan segera membagikan paket sembako ke 15 ribu KK yang berhak menerima sebagai bantuan dampak penerapan PSBB di Kota Pekanbaru.
Namun demikian niat baik Pemko Pekanbaru itu, tercoreng dengan aksi tidak terpuji sebagaian pegawai yang sedang mengemas bantuan beras.
Dimana pada saat melakukan pengemasan di Rumah Pangan Madani, sejumlah pegawai tampak menginjak beras tanpa alas kaki.
Foto-foto ulah pegawai itupun beredar luas di media sosial. Foto pengemasan Beras Cadangan Pemerintah (CDP) yang akan didistribusikan ke warga terdampak Covid-19 itu juga dipublikasikan akun FB Dayan Antam pada pada 20 April 2020 di laman Facebook ‘Tagana Pekanbaru’.
Para relawan berswafoto bersama dengan Kepala Dinas Sosial, Khairani, di dalam gedung yang berisi tumpukan Beras.
Bahkan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT beserta Asisten I Pemko, Azwan, Kadis Sosial Khairani, Kadisperindag Ingot, Dirut Sarana Pangan Madani (SPM), Ade Putra Daulay dan Ketua PMB-RW Kota Pekanbaru, Anis Murzil, juga terlihat meninjau kegiatan packing CBP di pusat SPM Kota Pekanbaru.
Dilansir GoNews.co dari Beritariau.com, terkait dengan beredarnya foto para relawan dan pegawai yang menginjak beras tersebut, Direktur PT SPM, Ade Putra Daulay, membantahnya.
Dia justru mengklaim, pihaknya sudah bertindak sesuai protokol kesehatan dalam melakukan pengepakan paket sembako di gudang.
“Kita pakai masker, sarung tangan, termasuk kran air mencuci tangan,” kata Ade, Sabtu (25/04/2020).
Namun, dari pantauan foto yang beredar justru berbeda, hanya yang memakai sarung tangan.
Ade juga membantah jika beras CDP itu diinjak oleh relawan saat akan dikemas menjadi beberapa bagian paket untuk disalurkan kepada data penerima bantuan Covid-19. Padahal, di foto yang beredar justru berbeda. Tampak seorang pria membungkus beras sembako diatas tumpukan beras tanpa alas kaki.
“Itu tidak diinjak. Pas mau mengeluarkan, kena kaki, bukan diinjak,” bantah Ade.
Dari pantauan GoNews.co di Group Whatsapp maupun di Facebook, sejumlah netizen yang rata-rata warga Pekanbaru, mengaku miris dan kecewa dengan insiden tersebut.
“Kenapa harus begitu, itu kan bahan makanan untuk di konsumsi, miris banget ya,” ujar Akun Nelly.
“Kok harus selfi2 dulu ya..yang di bagi kan ini..kan.. bukan milik pribadi lo,” tulis akun Yusnita.
Hal serupa juga diungkapkan Riky Jay. “Udah kayak gak ada harganya aja,”.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mendistribusikan bantuan paket sembako melalui PT Sarana Pangan Madani (SPM) sebagai BUMD yang ditugaskan sebagai penyalur dalam mendistribusikan paket sembako untuk warga yang terdampak Covid-19.
Menurut Ketua SPM, Ade Putra Daulay, Pemko Pekanbaru sebagai gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 menunjuk PT SPM sebagai anak perusahaan untuk pengadaan pembelian lauk pauk.
Adapun paket sembako yang didistribusikan itu yakni hanya15.625 paket sembako untuk Kepala Keluarga di luar kelompok Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) PKH dan BPNT serta DTKS non Bansos.
“Kami hanya mendampingi beras CDP yang 100 ton. Lauk pauknya dari Pemko. Dari beras dan lauk pauk itu totalnya ada 15 ribu KK,” kata Ade, Sabtu (25/04/2020).
Rincian paket 15.625 paket sembako yang di distribusikan itu terdiri dari Beras Bulog 6,4 Kg, 30 butir telur, mie instan dalam kemasan 20 pcs serta ikan sarden sebanyak 4 kaleng kecil.
“Jika diuangkan total keseluruhannya sekitar Rp187 ribu per KK atau 2 paket,” jelasnya.
Untuk pendistribusian katanya, sesuai arahan Walikota Pekanbaru dan dalam rangka menghindari kerumunan serta menjaga jarak (psysical distancing), pihaknya bekerjasama dengan tim yang melibatkan Tagana Pekanbaru, Ikatan Pelajar Mahasiswa Pekanbaru (Ipemaru) SPN, dan relawan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Jadi distribusi dilakukan door to door. Kalau dikumpulkan di kelurahan kan keramaian jadi tidak boleh. Di taruh ke rumah RW khawatirnya tidak sampai. Kita bukan suuzon, tapi meminimalisir makanya door to door,” jelasnya.
Adapun jumlah tim dan relawan yang turun sebanyak 12 ribu orang dengan prediksi waktu 5 hingga 6 hari pendistribusian. “Jadi dalam 1 hari ada 2500 paket yang di distribusikan ke bawah,” pungkasnya.
Sumber: goriau.com