Talunombo, Rakyat45.com – Kepala Desa (Kades) Talunombo, Badarudin, merupakan Kades yang mempunyai gagasan dan wawasan ke depan untuk desanya. Banyak inovasi yang telah dilakukan seperti program pengolahan sampah menjadi BBM setara solar, agro edu wisata dan pertanian terpadu
Terbaru, desa Talunombo juga siap menjadi pilot project program Koperasi Desa Merah Putih dari pemerintah pusat, salah satu program nasional dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Akan sangat kami dukung program Koperasi Desa Merah Putih sepenuhnya,” kata Badarudin.
Badarudin menjelaskan, hasil diskusi dengan Menko Pangan Dr (H.C) Zulkifli Hasan, SE. MM, Menko juga sangat mendukung program Presiden ini.
Tentu saja Kepala desa yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat katanya, tentu harus mendukung penuh program pemerintah pusat dibawah kepimpinan Presiden Prabowo.
“Nantinya desa akan difasilitasi gudang, cool storage serta kendaraan,” kata Badarudin.
Program Koperasi Desa Merah Putih ini akan menjadi salah satu solusi untuk menuju desa swasembada pangan. Koperasi yang menjadi soko guru bagi bangsa Indonesia tentunya menjadi sebuah sistem ekonomi yang sebenernya sangat cocok dengan kultur dan budaya Indonesia yaitu semangat kegotong royongan.
Untuk memastikan Koperasi Desa Merah Putih bisa berjalan dengan baik dan menjadi roda penggerak perekonomian desa, menurut Badarudin, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengawali program ini.
“Pertama, rekrutmen pengurus yang dilakukan secara profesional melalui pemerintah pusat agar tidak menjadi conflict of interest dengan Kades,” katanya
Kedua, pelatihan kompetensi bagi pengurus koperasi. Ketiga, master plan pengembangan koperasi desa di masing-masing desa, karena desa memiliki keunggulan yang berbeda beda. Keempat, perlunya kolaborasi dan sinergi dengan Bumdes dan UMKM dan lembaga lainnya, baik formal maupun informal.
“Salah satu contoh, kita belajar atau studi banding ke Karawang Jawa Barat, yang mengembangkan sistem pertanian terpadu smart farming yang diketuai oleh Sidqi Ferin,seorang sarjana pertanian lulusan IPB,” katanya.
Menurut Badarudin, dalam satu hamparan ada peternakan unggas, ada pertaniannya holtikultura, perikanan seluas 60 ha dan yang lebih menarik lagi, sistem pertanian yang di kembangkan.
“Di sini dicover oleh asuransi serta penjualannya sistem kontrak dengan perusahaan, baik BUMD, BUMN maupun swasta,” kata Badarudin.