Sangat di Sayangkan “Sunyi Senyap” Sementara di Daerah lain Para Atlit Disambut Meriah

Bengkalis, Rakyat45.com – Pekan Paralimpic Nasional (PEPARNAS) yang ke XVI/2021 di Propinsi Papua yang berlangsung dari tanggal 5 -13 November 2021 resmi dan di tutup oleh Presiden Ir.H.Joko Widodo Sabtu tanggal 13/11/2021 di Stadion Mandala kota Jaya Pura.

Perhelatan ini tidak sekedar mengukir prestasi bagi para atlit penyandang disabilitas akan tetapi menjadi wadah persaudaraan mereka.

Peparnas merupakan Pekan Paralimpic Nasional yang ada di Indonesia saat ini, sudah memasuki yang ke 16. Propinsi Papua sebagai tuan rumah menjadi juara umum dengan perolehan meraih 125 medali , 85 medali perak dan 85 medali perunggu, Sementara Propinsi Riau masuk pada urutan 10 besar berada diperingkat ke 7 setelah DKI Jakarta dengan perolehan 21 medali emas,31 medali perak dan 29 perunggu disusul DI Yogjakarta.

Namun sangat disayangkan Putra putri atlit terbaik kecamatan Bantan yang telah bersusah payah berlaga diajang olah raga atletik di pertandingan Pekan paralimpic nasional (Peparnas) berjuang dengan segala kemampuannya demi mengharumkan nama daerah tampak tidak adanya penyambutan dari pemkab.”SUNYI SENYAP” sementara di daearah daerah lain para atlitnya disambut meriah.

Putra putri Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang berhasil mengharumkan daerah, Salah satu penyumbang medali Paralimpic adalah Edi menyabet satu medali emas pada ajang perlombaan lari estafet. Lahir di Dusun dua desa Bantan air kec.Bantan. Edi adalah anak dari buruh Tani pemotong getah karet yang kesehariannya selalu membantu kedua orang tuanya kemudian Yahya Muhaimi putra asal dusun Setia Budi RT/RW ,1/6 Desa Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Menyabet empat medali (4) diantaranya satu Madali emas pada ajang Lompat jauh, satu medali perak pada ajang lari 400 M, satu medali perak pada ajang lari 200 M dan satu medali perunggu pada lari estafet berpasangan dengan Mardiyanto dari kabupaten Indragiri Hulu, Afizil Akbar dari Pekan Baru, Triputra dari Pekan baru.

Yahya Muhaimi merupakan seorang anak dari buruh petani ladang.keseharianya selalu membantu orang tuanya,”Dikatakan oleh Yahya Muhaimi setelah setelah sukses mengukir prestasinya pada acara di tahun berikutnya berharap dapat dipanggil lagi untuk ikut bertanding lagi dan mengajak pada para pemuda untuk menjadi seperti dirinya.keterbatasan bukanlah sebagai suatu penghalang yang terpenting ada keinginan dan keyakinan, “ungkapnya.

Yahya Muhaimi bercita cita ingin melanjutkan sekolah sarjananya yang sempat tertinggal sambil membantu orang tua bekerja sebagai petani buruh diladang.

Kemudian Herlin Wardina Putri kelahiran desa Teluk Pambang kecamatan Bantan menyabet tiga medali, Diantaranya pada perebutan di ajang lari 200 m berhasil menyabet medali perak, kemudian medali perunggu pada ajang pertandingan cabang lari 100m dan satu medali perunggu pada ajang pertandingan lompat jauh.

Herlin Wardina dari kecil dipelihara dan dibesarkan oleh kakek neneknya yang merupakan buruh tani pemotong getah karet.Di desa Teluk Pambang kec Bantan akibat keterbatasan orang tuanya.herlin bercita ingin melanjutkan ke perguruan tinggi yang sempat tertinggal.

Berdasarkan hasil pantauan tim media ini dilapangan sampai berita ini dirilis belum ada tanda tanda ucapan/penyambutan oleh pihak Pemkab Bengkalis.bahkan sudah berkali- kali tim media ini berupaya ingin konfirmasi ke dinas terkait belum berjumpa untuk konfirmasi mungkin karna sibuk dengan tugas negara.

Menurut keterangan masyarakat kecamatan Bantan yang enggan disebut namanya dan dipublikasikan mengatakan “MUNGKIN” putra-Putri Kecamatan Bantan Kab.Bengkalis terbaik pemenang medali di Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) kemarin Di Papua kota Jaya pura kemarin adalah Penyandang Disabilitas(cacat) makanya tidak perlu penyambutan.

Dikatanya lagi hanya ada salah satu wakil rakyat dari Fraksi Partai PDI-P Dapil Bengkalis-Bantan H.Sofiyan SPd.i.,M.Si yang tampak peduli bahkan beliau menjemput ke Pekanbaru dan mengantar pulang memberi ucapan selamat pada putra putri terbaik kecamatan Bantan kab.bengkalis

Di tempat berbeda salah satu Aktifis masyarakat Bengkalis Imam Buhqori yang nota benennya seorang pengemar olah raga mengatakan Propinsi Riau meskipun belum berhasil menyandangkan gelar juara umum PON dan Peparnas, Namun prestasi ini sudah sangat membanggakan ditengah badai COVID19. Propinsi Riau masih bisa berprestasi di ajang olah raga nasional paling bergengsi. Raihan medali untuk Riau tidak terlepas dari kerja sama semua pihak termasuk juga Do’a dan dukungan masyarakat.”tutur Imam Buhqori.**

Reporter : Indra.