Hari Pertama Penutupan Pameran Lenggahing Harjuno di Kraton Yogyakarta

Yogyakarta, Rakyat45.com – Bedhaya Sang Amurwabhumi karya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ditarikan oleh 9 penari putri, ditampilkan pada hari pertama penutupan pameran Lenggahing Harjuno, Sultan, Tahta dan Kedaulatan, Jumat (26/01) di Pagelaran Kraton, Kraton Yogyakarta.

Pameran yang telah berlangsung selama 3 bulan, sejak 20 Oktober 2023 hingga 28 Januari 2024 ini digelar dalam rangka memperingati 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam hitungan Jawa.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Bedhaya Sang Amurwabhumi merupakan wujud kelembutan sebagai simbolisasi yang paling hakiki. Setiap raja selalu mempunyai ekspresi dan konsep sendiri dalam setiap pengabdian kepada rakyatnya melalui kepemimpinan yang baik dan pola pikir untuk mengayomi dan mensejahterakan rakyat.

Bedhaya ini diiringi irama dramatik yang menggambarkan kelembutan sebagai simbolisasi yang paling hakiki. Seperti juga Bedhaya yang lain, sesuai dengan tradisi tetap mengacu pada patokan baku tari bedhaya.

Dasar ceritanya diambil dari Serat Pararaton atau Kitab Para Ratu Tumapel dan Majapahit, yang selesai ditulis bertepatan pada hari Sabtu Pahing. Bedhaya Sang Amurwabhumi mengambil sentral pada perkawinan sang Amurwabhumi (Ken Arok) dengan Prajnaparamita (Ken Dedes) menyimbolkan spirit patriotisme dan filosofi kepemimpinan.

“Kami mengambil sosok Sang Amurwabhumi yaitu Ken Arok dan Ken Dedes dari Singosari. Sang Amurwabhumi menciptakan ajaran kebenaran setiap pemimpin. Bedhaya ini diiringi tembang dan gamelan, dengan simbol-simbol khusus yang disampaikan oleh penari,” ungkap Sri Sultan.**

Redaksi