RAKYAT45.COM – Penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi dari wilayah Lebanon selatan akibat serangan Israel telah mencapai 140.000 orang. Angka ini terus meningkat seiring memburuknya situasi di perbatasan.
“Arus pengungsi di Lebanon selatan terus bertambah dan kini mencapai 140.000 orang,” ujar Mikati pada Rabu (11/9), seperti yang dilaporkan oleh layanan pers pemerintah Lebanon.
Dalam pertemuan terakhir, Mikati juga menyampaikan informasi kepada para duta besar negara anggota Dewan Keamanan PBB terkait kerusakan infrastruktur sipil serta jatuhnya korban di kalangan warga sipil, tenaga medis, dan pekerja penyelamat akibat serangan Israel.
Lebanon telah meminta pertemuan Dewan Keamanan untuk membahas agresi yang dilakukan Israel. “Kami juga akan mengajukan keluhan resmi kepada Dewan Keamanan sebagai bentuk penghormatan terhadap organisasi internasional dan PBB,” tambah Mikati.
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon meningkat sejak operasi militer Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023. Serangan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah di wilayah perbatasan terjadi secara rutin.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Lebanon melaporkan bahwa sekitar 100.000 warga telah mengungsi dari Lebanon selatan akibat pengeboman Israel. Sementara itu, pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sekitar 80.000 orang di bagian utara Israel juga harus meninggalkan rumah mereka akibat serangan dari Lebanon.