PBB Prihatin Atas Konflik Memanas di Lebanon

RAKYAT45.COM – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya ketegangan di sepanjang Garis Biru yang memisahkan Israel dan Lebanon. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyampaikan bahwa Guterres prihatin atas banyaknya korban sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, yang dilaporkan oleh otoritas Lebanon, Senin (23/9).

Guterres juga menyoroti dampak serius dari serangan udara Israel yang memaksa ribuan orang mengungsi, serangan yang disebut paling intens sejak Oktober lalu. Dia mengecam jatuhnya korban jiwa di kedua belah pihak, termasuk di kalangan personel PBB, dan menegaskan pentingnya segera melakukan deeskalasi.

PBB menegaskan kembali pentingnya melindungi warga sipil dan infrastruktur, serta menyerukan penghentian serangan untuk memulihkan stabilitas. Guterres juga mendesak semua pihak untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 (2006) demi mengakhiri konflik.

Serangan udara Israel pada Senin dilaporkan menewaskan 356 orang, termasuk 24 anak-anak dan 42 wanita, serta melukai 1.246 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, menyatakan bahwa Israel tengah bersiap untuk fase berikutnya dalam konflik ini.