RAKYAT45.COM – Israel melancarkan serangan udara di Beirut, Lebanon, Jumat pagi, dengan ledakan besar terdengar di dekat bandara internasional kota tersebut. Serangan ini terjadi tak lama setelah sebuah pesawat mendarat.
Asap mengepul di sekitar lokasi, sementara suara jet tempur menggema di udara, menurut saksi mata yang dikutip oleh Reuters.
Laporan dari Axios yang dikutip oleh Barak Ravid menyebutkan bahwa serangan ini diduga menargetkan tokoh senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang dikenal sebagai pewaris Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah saat ini. Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Data dari situs Flightradar 24 menunjukkan penerbangan yang mendarat di bandara Beirut adalah Middle East Airlines ME429 dari Dubai.
Israel Perintahkan Evakuasi di 20 Kota
Di tengah meningkatnya ketegangan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memerintahkan evakuasi 20 kota dan desa di Lebanon selatan, termasuk kota regional Nabatieh. Warga diminta segera meninggalkan wilayah tersebut demi keselamatan.
Wilayah-wilayah ini terletak di utara sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan. Seruan ini mengingatkan pada perintah serupa yang dikeluarkan selama perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Dua Tentara Lebanon Tewas
Di sisi lain, dua tentara Lebanon dilaporkan tewas dalam insiden terpisah di selatan Lebanon. Salah satu tentara gugur dalam operasi evakuasi dan penyelamatan dengan Palang Merah Lebanon di desa Taybeh, sementara tentara lainnya tewas akibat serangan di pos militer di Bint Jbeil.
Empat sukarelawan Palang Merah juga mengalami luka ringan akibat serangan tersebut.
Biden Tak Yakin Akan Terjadi Perang Besar
Meski ketegangan terus meningkat, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa ia tidak percaya akan ada perang besar-besaran di Timur Tengah. Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan perang, Biden mengungkapkan keyakinannya bahwa konflik besar masih dapat dihindari, meski situasi masih memerlukan banyak upaya untuk menstabilkan./***Reuters