Jakarta, Rakyat45.com – Dengan penuh semangat, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menutup pidato kenegaraannya dalam pelantikan sebagai presiden dengan meneriakkan “Merdeka!” sebanyak tiga kali, menggetarkan ruang Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Minggu.
“Merdeka! Merdeka! Merdeka!” seru Prabowo dengan suara lantang, diiringi tepuk tangan meriah dari hadirin yang memenuhi ruang sidang. Aksi simbolis ini menegaskan semangat kemerdekaan yang senantiasa menjadi dasar perjuangannya sebagai pemimpin bangsa.
Setelah menyelesaikan pidatonya, Prabowo langsung memeluk Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, memperlihatkan momen hangat di antara keduanya. Tak lama kemudian, Prabowo mendekati Wakil Presiden ke-13, Kiai Haji Ma’ruf Amin, menunjukkan rasa hormat dengan mencium tangannya dan memeluknya. Gestur ini mengundang perhatian dan apresiasi dari para tokoh yang hadir.
Tak hanya itu, Prabowo juga berjalan menghampiri para perwakilan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang duduk di barisan depan untuk menyalami mereka satu per satu. Dengan penuh penghormatan, ia membungkuk kepada seluruh hadirin sebelum akhirnya menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Prabowo memberikan penghormatan dengan gerakan hormat sebelum keduanya berbagi pelukan hangat, menandakan hubungan erat antara dua tokoh besar negeri ini.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan kembali sumpahnya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjalankan pemerintahan sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ia berkomitmen penuh untuk berbakti kepada bangsa dan negara, dengan sejumlah janji utama yang ia sampaikan, termasuk mewujudkan swasembada pangan dan energi, serta memastikan subsidi tepat sasaran untuk melindungi rakyat yang kurang mampu.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk masa bakti 2024–2029. Prosesi sakral ini disaksikan oleh 732 anggota MPR RI, serta dihadiri oleh tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan dari negara-negara sahabat.
Momen penutupan pidato kenegaraan Prabowo yang diwarnai dengan tiga kali seruan “Merdeka!” tak hanya menambah kekuatan pesan yang disampaikan, tetapi juga mengukuhkan semangat persatuan dan dedikasinya untuk Indonesia yang lebih baik.