Pekanbaru, Rakyat45.com – Sebuah video amatir yang memperlihatkan penampakan harimau Sumatera besar di Pelalawan, Riau, mendadak viral di media sosial. Video berdurasi sekitar satu menit tersebut diunggah oleh akun Facebook Info Kejadian Pelalawan dan memperlihatkan seekor harimau Sumatera berdiri di tepi jalan dekat persawahan di Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti.
Unggahan video ini langsung menarik perhatian publik. Dalam keterangan videonya, pemilik akun menulis pesan peringatan, “Harus hati-hati sekarang Harimau berkeliaran dan sudah masuk ke pemukiman warga.” Imbauan ini terutama ditujukan bagi warga yang sering beraktivitas di ladang agar tetap berhati-hati dan waspada.
Penampakan harimau yang langka tersebut direkam dari dalam mobil. Dalam rekaman, terdengar suara sopir yang mengingatkan temannya tentang keberadaan harimau yang berdiri di depan mereka, membuat suasana mencekam.
Menanggapi viralnya video ini, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II, Mustafa, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait penampakan harimau tersebut dan akan segera menurunkan tim ke lapangan untuk memeriksa situasi serta memastikan keamanan warga sekitar. “Tim kami akan segera melakukan pengecekan di lokasi untuk melihat kondisi dan melakukan tindakan pencegahan,” jelas Mustafa.
Daerah Teluk Meranti memang berbatasan dengan kawasan habitat alami harimau Sumatera, yaitu Semenanjung Kampar yang mencakup wilayah konservasi di Pelalawan, Siak, dan Bengkalis. Habitat ini merupakan kantung populasi harimau Sumatera yang saat ini berada dalam status kritis.
BKSDA Riau pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati, terutama yang berada di sekitar area habitat harimau, serta segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila melihat tanda-tanda keberadaan hewan buas tersebut. Kehadiran tim BKSDA diharapkan dapat mencegah potensi konflik antara manusia dan satwa liar yang dilindungi ini.
**“Harimau Sumatera adalah spesies yang dilindungi dan sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Kita harus menjaga jarak dan tidak mengambil tindakan yang dapat mengancam keselamatan harimau maupun manusia,”** pungkas Mustafa.