Jakarta, Rakyat45.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali menegaskan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam pengawasan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite BPH Migas, Iwan Prasetya Adhi, yang mengimbau mahasiswa untuk aktif dalam upaya mencegah penyalahgunaan BBM subsidi yang meliputi solar, Pertalite, dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP).
Menurut Iwan, penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran memerlukan sinergi seluruh pihak, termasuk kalangan mahasiswa.
“Saya mengajak para mahasiswa untuk turut serta dalam mengawasi agar BBM subsidi dan BBM kompensasi ini bisa benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak,” ucap Iwan dalam acara BPH Migas Goes To Campus di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Kamis (7/11/2024).
Iwan juga menekankan bahwa subsidi BBM menggunakan anggaran negara yang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat berpendapatan rendah, seperti petani dan nelayan.
Dengan demikian, peran mahasiswa dalam pengawasan ini sangatlah penting guna mencegah kebocoran anggaran yang merugikan rakyat kecil.
Sebagai bentuk dukungan, BPH Migas menyediakan kanal pelaporan melalui Helpdesk di nomor WhatsApp 081230000136.
“Mahasiswa atau masyarakat yang melihat adanya indikasi penyelewengan BBM subsidi, khususnya di SPBU, diharapkan segera melaporkannya. Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan yang masuk,” tambah Iwan.
Iwan juga mengingatkan bahwa penyalahgunaan BBM subsidi dapat berdampak pada masyarakat yang seharusnya menerima manfaatnya.
“Banyak kasus di mana BBM bersubsidi yang semestinya diperuntukkan bagi petani atau nelayan justru dialihkan ke industri dengan harga lebih tinggi. Oleh karena itu, bantuan dari mahasiswa dalam memastikan penyaluran yang tepat sangatlah berarti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Iwan mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dengan memberikan ide-ide kreatif guna meningkatkan sistem penyaluran BBM bersubsidi.
“Kita harapkan ada masukan dari para mahasiswa agar BBM subsidi ini bisa tepat sasaran, tepat volume, dan tepat guna,” ujarnya.
Sebagai tambahan, BPH Migas juga mendukung Program BBM Satu Harga, yang menjamin kesetaraan harga BBM bersubsidi dari Sabang hingga Merauke.
“Ini merupakan bukti nyata keadilan sosial, di mana harga BBM bersubsidi di daerah terpencil seperti Sangir Talaud, Pulau Rote, atau Papua Pegunungan, sama dengan harga di Pulau Jawa,” tutup Iwan.
Dengan ajakan ini, BPH Migas berharap mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam pengawasan BBM bersubsidi, serta berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan anggaran subsidi bagi kesejahteraan masyarakat.