Jakarta, Rakyat45.com – Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri, Kombes Pol. Aries Syahbudin, mengungkapkan bahwa kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor yang saling berkaitan.
Berdasarkan hasil investigasi awal, Kombes Pol. Aries menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di jalur menurun panjang yang memadukan sejumlah faktor, mulai dari kelalaian manusia, kondisi kendaraan, hingga keadaan jalan dan lingkungan sekitar.
“Kecelakaan ini adalah akibat dari berbagai faktor. Pengemudi mungkin kurang memahami kontur jalan, ditemukan pelanggaran pada kendaraan, kondisi jalan yang licin akibat hujan, serta adanya aktivitas perbaikan jalan di lokasi,” ungkapnya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu (16/11).
Tim gabungan dari Korlantas Polri dan Polda Jawa Barat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menganalisis secara detail penyebab kecelakaan. Pemeriksaan dilakukan menggunakan teknologi modern, termasuk pemetaan digital dan pembuatan animasi simulasi kejadian.
“Langkah ini bertujuan untuk memperdalam analisis kejadian sekaligus menjadi bahan evaluasi guna meningkatkan keselamatan lalu lintas di masa mendatang,” jelas Kombes Pol. Aries.
Ia juga menambahkan bahwa pengemudi perlu lebih waspada saat melintasi jalur turunan panjang seperti di KM 92 Tol Cipularang. Kombes Pol. Aries mengimbau agar pengemudi menggunakan teknik pengereman mesin atau engine brake untuk mengurangi risiko pengereman berlebihan yang dapat menyebabkan rem panas dan kehilangan fungsi.
Kecelakaan beruntun yang melibatkan sebuah truk dan 17 minibus terjadi pada Senin (11/11) sore. Menurut catatan Jasa Marga, insiden ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Kecelakaan tersebut kembali menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian di jalur menurun panjang, terutama pada musim hujan. Kombes Pol. Aries menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kesadaran dan keselamatan berlalu lintas melalui edukasi dan pengawasan ketat di jalur rawan kecelakaan.