Jakarta, Rakyat45.com – Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono, menegaskan tantangan terbesar yang harus dihadapi saat ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal ini menjadi “pekerjaan rumah” (PR) prioritas bagi Indonesia untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang lebih tangguh.
“PR utama saat ini adalah meningkatkan kualifikasi dan kualitas SDM IPTEK Indonesia,” ujar Agus dalam seminar *Navigating Economic Stagflation Amidst Political and Global Shift* yang berlangsung di Gedung BRIN, Jakarta, Rabu (20/11).
Menurut Agus, keberhasilan ekosistem riset dan inovasi sangat bergantung pada kompetensi SDM. Meskipun anggaran riset melimpah, hasil yang diharapkan tidak akan tercapai tanpa dukungan SDM yang mumpuni. Hal ini juga memengaruhi minat pihak swasta untuk berinvestasi dalam riset, karena kepercayaan pada kapasitas SDM menjadi kunci utama.
“Pendanaan hanya berkontribusi sekitar 10 persen terhadap keberhasilan ekosistem riset dan inovasi. Sisanya ditentukan oleh kualitas SDM,” jelasnya.
Agus juga menyoroti pentingnya Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN) yang ditetapkan pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Melalui DBMTN, kita berharap SDM IPTEK Indonesia mampu mencapai visi besar ini, terutama untuk melahirkan inovator dan ilmuwan yang dapat membawa nama bangsa ke panggung dunia,” kata Agus optimis.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen BRIN untuk memperkuat fondasi riset dan inovasi di Indonesia, tidak hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi juga untuk menciptakan generasi emas di masa depan. (Anatarnews)