Sumut, Rakyat45.com – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang luar biasa. Namun, di balik keindahan tersebut, ancaman serius berupa pencemaran sampah, khususnya plastik sekali pakai, menjadi tantangan besar. Apabila tidak di tangani dengan serius, dapat mencemari laut dan pesisir, merusak ekosistem laut, serta merusak keindahan alam.
Menyadari kondisi tersebut, beberapa anak muda di berbagai daerah mulai bertindak untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Salah satunya adalah komunitas Seabolga.
Seabolga, komunitas yang lahir dari sebuah keresahan terhadap kondisi sampah di kota Sibolga. Komunitas ini menjadi contoh bagaimana anak muda dapat mengambil peran dalam menjaga dan mengatasi permasalahan lingkungan, terutama di wilayah pesisir.
Pendiri komunitas Seabolga, Yuli Efriani, mengatakan masih banyak ditemukan sampah yang menumpuk di pesisir pantai akibat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. “Penanganan dan pencegahan harus segera dilakukan” ujarnya Senin (15/12/2024).
Sejak berdiri pada tahun 2019, Seabolga terus mendorong masyarakat sekitar untuk lebih peduli pada lingkungan, termasuk menerapkan kebiasaan dalam memilah sampah. Seperti sampah organik, non organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Seabolga telah melakukan Aksi Peduli Lingkungan (APL) di daerah wisata Sibolga. Selain itu, Seabolga juga mengadakan sosialisasi kepada siswa-siswi di bangku sekolah Sumatra Utara (Sumut) melalui program Seabolga Goes to School (SGTS).
Saat ini, Seabolga tengah dalam proses pengembangan untuk memperluas jangkauan mereka, yang rencananya tidak hanya akan dilaksanakan di Sibolga, tetapi juga di pesisir pantai Belawan.
Yuli juga berharap dapat bertemu anak-anak muda yang berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan. “Semoga dengan ini Seabolga dapat menjadi wadah edukasi lingkungan bagi anak-anak muda,” tuturnya.