Kisruh Kongres IPMKB: Klaim Kemenangan Dinilai Tidak Sah, 6 Kecamatan Tolak Hasil Kongres

Pekanbaru, Rakyat45.com – Polemik mewarnai Kongres Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkalis (IPMKB) yang digelar pada 15 Desember 2024. Hingga kini, kongres tersebut belum mencapai titik final baik secara administratif maupun dalam keterwakilan delegasi dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis.

Salah satu kandidat ketua umum, Aditya Prayoga, sebelumnya mengklaim kemenangan melalui beberapa media. Namun, klaim ini dinilai tidak sesuai dengan AD/ART IPMKB yang mewajibkan dukungan minimal 50%+1 dari seluruh kepengurusan kecamatan.

“Kongres yang diklaim telah dimenangkan tersebut hanya dihadiri oleh empat kecamatan,” ungkap M. Rio Azlani Alhafiz, ketua tim pemenangan kandidat M. Dhafa Fadilla Ary Saputra.

Menurut Rio, klaim Aditya tidak sah karena dari 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, hanya empat kecamatan yang menghadiri kongres tersebut. Enam kecamatan lainnya—Bandar Laksamana, Bukit Batu, Siak Kecil, Bengkalis, Rupat, dan Rupat Utara—menolak klaim hasil kongres. Sementara itu, Kecamatan Bantan secara tegas menyatakan tidak mengirimkan delegasi untuk mengikuti kongres.

“Berdasarkan AD/ART, kongres baru bisa dianggap sah jika keputusan didukung oleh setidaknya enam kecamatan. Klaim kemenangan yang diumumkan terlalu tergesa-gesa dan tidak mencerminkan aturan organisasi,” tegas Rio pada Selasa (17/12/2024).

Rio mengimbau kepada seluruh ketua umum dan sekretaris jenderal dari 11 kecamatan untuk menjaga persatuan IPMKB agar terhindar dari perpecahan. Ia juga mendukung permintaan enam kecamatan untuk mengulangi Pleno IV yang sebelumnya ditunda pada 15 Desember.

“Rekan-rekan dari enam kecamatan meminta agar Pleno IV diulang demi memastikan kongres berjalan sesuai AD/ART. Kita semua ingin organisasi ini tetap solid dan dapat menjadi wadah yang sah bagi pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Bengkalis,” ujar Rio.

Ketua dan sekretaris jenderal dari enam kecamatan menegaskan komitmen mereka untuk mempertahankan IPMKB yang sah sesuai dengan AD/ART. “Kami akan terus berupaya menjaga roda organisasi ini tetap berjalan demi masa depan yang lebih baik bagi IPMKB dan masyarakat Kabupaten Bengkalis,” tandas Rio dengan penuh keyakinan.

Kisruh ini mencerminkan pentingnya menjunjung tinggi aturan organisasi dalam menjaga integritas dan keutuhan lembaga. Semua pihak diharapkan dapat menemukan solusi terbaik agar IPMKB tetap menjadi wadah yang mempersatukan pelajar dan mahasiswa Kabupaten Bengkalis.