Proyek Flyover Garuda Sakti: Progres dan Harapan di 2025

Pekanbaru, Rakyat45.com – Rencana pembangunan flyover di persimpangan strategis Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Proyek ambisius ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang bertujuan mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan konektivitas wilayah.

Yohanes Tulak Todingrara, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, menjelaskan bahwa tanggung jawab desain teknis dan konstruksi flyover berada di bawah BPJN. Sementara itu, Pemprov Riau bertugas untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan.

“Kami fokus pada penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan konstruksi fisik flyover. Pemprov Riau menangani pembebasan lahan yang menjadi prasyarat utama,” ungkap Yohanes, Selasa (17/12).

Menurut Yohanes, pembuatan DED dijadwalkan dimulai pada 2025. Tahapan ini dilakukan setelah Pemprov Riau menyelesaikan pembayaran ganti rugi lahan yang diproyeksikan rampung pada akhir 2024.

“Desain akan kami siapkan tahun depan. Setelah selesai, baru diajukan untuk pembangunan fisiknya. Jika memungkinkan, konstruksi dapat dimulai pada 2025, meskipun skema multiyears memungkinkan pengerjaan dimulai di awal 2026,” tambahnya.

Hasil studi kelayakan (feasibility study) menunjukkan bahwa flyover ini dirancang untuk menghubungkan Jalan HR Soebrantas menuju Bangkinang. Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Garuda Sakti ke arah Kubang direncanakan melintas di bawah flyover tersebut.

“Flyover ini akan menjadi penghubung utama HR Soebrantas dan Bangkinang, sehingga pergerakan lalu lintas lebih lancar,” ujar Darmawi, Kepala Seksi KPIJ BPJN Riau.

Di sisi lain, Teza Dasra, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKPP Riau, mengungkapkan bahwa Pemprov telah mengalokasikan dana sebesar Rp77 miliar untuk pembebasan lahan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Riau tahun 2024.

“Proses pembebasan lahan berjalan sesuai rencana. Kami optimistis akhir Desember nanti semuanya rampung. Penlok (penetapan lokasi) sudah diterbitkan, sehingga ganti rugi dapat segera dilaksanakan,” jelas Teza.

Dengan langkah-langkah yang matang dan sinergi antarinstansi, proyek flyover Garuda Sakti diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Masyarakat Pekanbaru kini menanti realisasi proyek ini yang menjadi harapan baru dalam peningkatan infrastruktur kota.