Jakarta, Rakyat45.com – Pelajar tahun akhir di beberapa SLTA terancam tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kegagalan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kondisi ini disesalkan oleh Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal.
Wakil Ketua DPR RI juga menyesalkan kejadian ini. Apalagi jumlah sekolah yang lalai melakukan tugasnya terkait data anak-anak yang berhak mengikuti SNBP ini cukup banyak. “Kasus ini harus dievaluasi agar tidak terulang ke depan,” kata Cucun.
Cucun menilai, polemik ini cukup serius karena berkaitan dengan masa depan generasi penerus bangsa, terutama karena SNBP merupakan kesempatan bagi siswa-siswa berprestasi untuk masuk kuliah tanpa tes, tapi jadi korban karena kelalaian pihak sekolah.
“Ini bukan hanya soal masalah administrasi, tapi terbuangnya satu kesempatan bagi anak-anak berprestasi meraih cita-cita mereka,” katanya.
Dalih beberapa pihak sekolah yang gagal melakukan finalisasi karena kesulitan melakukan penginputan akibat sejumlah alasan, seperti kendala infrastuktur hingga jaringan, menurut Cucun, tidak bisa diterima. Apalagi ada sekolah yang kualitas infrastruktur jaringan lebih parah ternyata berhasil menyelesaikan tugasnya.
Cucun juga mengapresiasi upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membantu sekolah-sekolah yang belum berhasil mengunggah PDSS melalui berbagai layanan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang mengurus soal pendaftaran SNBP.
“Kita mendukung keputusan Kemendiktisaintek yang memberikan waktu bagi pihak sekolah untuk mengakses PDSS sehingga semua siswa-siswi berprestasi dapat mendaftar SNBP 2025,” jelasnya.
Cucun juga mengingatkan agar polemik ini menjadi sebuah pembelajaran bagi semua pihak, termasuk adanya tim khusus dari kementerian dan dinas pendidikan yang mengawasi sekolah-sekolah dalam proses pendaftaran siswa untuk berkuliah melalui jalur prestasi.