Kunjungi Polda Riau, Pangdam: akan Ada Kodam Baru Bawahi Riau-Kepri

Pekanbaru, Rakyat45.com – Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polda Riau, Jumat (21/2/2025). Kedatangannya disambut langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Salah satu agenda utama yang dibahas dalam kunjungan ini adalah rencana pemekaran Kodam untuk memperkuat organisasi TNI menghadapi tantangan keamanan dan pembangunan nasional. “Pemekaran Kodam merupakan program strategis TNI AD yang telah diinstruksikan langsung oleh Presiden,” kata Pangdam.

Menurut Pangdam, Kodam I/BB saat ini membawahi empat provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. “Ke depan, Sumatera Utara akan menjadi satu Kodam tersendiri, sementara Riau dan Kepulauan Riau akan digabung dalam satu Kodam baru, dengan markas besar direncanakan berada di Riau,” terangnya.

Sebagai langkah awal, katanya, TNI telah memulai pengecekan lokasi pembangunan Komando Distrik Militer (Kodim) baru di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Lahan yang akan digunakan merupakan hibah dari pemerintah daerah setempat.

Kunjungan Pangdam I/BB ini juga mempertegas sinergitas antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan serta mendukung program strategis nasional, termasuk ketahanan pangan.

Sementara itu Kapolda Riau Irjen, Mohammad Iqbal menegaskan bahwa hubungan erat antara TNI dan Polri menjadi pilar penting bagi stabilitas nasional. “Kehadiran Pangdam adalah kebanggaan luar biasa bagi keluarga besar Polda Riau. Sinergitas TNI-Polri adalah kunci utama dalam menjaga keamanan dan membangun negeri ini,” kata Kapolda.

Menurut Kapolda, dalam sektor ketahanan pangan, TNI-Polri turut berperan aktif dalam mengoptimalkan lahan pertanian di Riau. Saat ini, ribuan hektare lahan di 12 kabupaten telah ditanami jagung, baik secara monokultur maupun sistem tumpang sari.

Program ketahanan pangan ini sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TNI juga akan menyiapkan 100 batalyon teritorial yang akan fokus pada pengembangan daerah dan ketahanan pangan.