Jakarta, Rakyat45.com – Menghadapi perubahan iklim yang begitu cepat, Darren Benardy, mahasiswa Program Studi (Prodi) Terapi Okupasi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menawarkan solusi 3D (Decarbonize, Digitalize, and Decentralize).
Melalui Solusi 3D ini, Darren berhasil meraih Juara dua pada ajang English Story Telling and Speech Contest (ESSCo) untuk kategori English Speech berjudul “WAKE UP!
“Saya menyuarakan berbagai tantangan yang akan dihadapi dunia akibat perubahan iklim yang ekstrem di masa mendatang. Urgensi pada lingkungan tempat kita tinggal perlu disadari oleh semua orang. Melalui speech ini, saya membawakan solusi, yaitu 3D,” ujar Darren, Minggu (23/2/2025).
Menurut Darren, upaya 3D dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi bahan bakar berbasis karbon, pemanfaatan teknologi yang dapat ditingkatkan guna mewujudkan potensi digitalisasi, serta pengurangan ketergantungan pada beberapa pembangkit listrik besar.
“Saat ini komunitas yang memiliki populasi dan kesadaran yang tinggi terkait perubahan didominasi oleh generasi muda,” katanya.
Darren juga menekankan, sebagai bagian dari pemuda yang memiliki ketertarikan untuk mengadvokasikan sebuah perubahan yang lebih baik bagi dunia, maka semua pihak harus bersama-sama bergerak menuju perubahan, dapat dimulai dari hal yang kecil.
“Adanya kesadaran akan keberadaan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita, pasti akan memberikan dorongan yang lebih untuk mendukung perubahan tersebut,” kata Darren.
Kompetisi ESSCo 2024 ini terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Pada babak penyisihan, proses kompetisi berupa pengumpulan video speech berdasarkan tema dan subtema yang telah ditentukan oleh panitia. Selama lebih kurang dua minggu, Darren mempersiapkan skrip yang akan digunakan untuk video speech yang diunggah.
Setelah berhasil lolos ke dalam babak final bersama empat peserta lainnya, Darren mengangkat topik sosial berjudul “The Idea of Communal Responsibility as the Youths”.
Topik tersebut mencerminkan isu lingkungan yang sebelumnya dibawakan Darren pada babak penyisihan, yaitu perlu adanya sebuah perubahan yang signifikan.