Terlibat Narkoba Polda Riau Pecat Personel Bripda Yogi Putra Nanda

Pekanbaru, Rakyat45.com -Kapolda Riau Irjen Herry lakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap satu personel yang bernama Bripda Yogi Putra Nanda, karena terlibat Narkoba, Rabu (26/3/2025). Pada saat yang sama Kapolda juga memberikan apresiasi bagi personel yang berprestasi dalam tugas.

Dalam upacara di halaman Mapolda Riau, selain satu PTDH ada tiga personel dari Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) menerima penghargaan atas keberhasilan mereka mengungkap kasus tindak pidana narkotika dalam skala besar. Ketiga personel tersebut adalah AKBP Bobby Putra Ramadhan Sebayang AKBP Edi Munawar dan Kompol Ryan Fajri.

Irjen Herimen. sapaan akrab Kapolda Riau, menekankan pentingnya loyalitas dan kinerja bagi setiap anggota Polri dan menyampaikan bahwa loyalitas seorang anggota Polri tercermin dalam pelaksanaan perintah atasan yang benar, tidak menjelek-jelekkan atasan, dan tidak menyebarkan kejelekan atasan.

“Loyalitas itu seperti yang sering saya sampaikan, ada tiga. Yang pertama, melaksanakan perintah atasan atau pimpinan, sepanjang perintah itu benar. Yang kedua, tidak menjelek-jelekan atasan atau pimpinan. Yang ketiga, jangan sering menyampaikan kejelekan atasan kita,” kata Herimen.

Menurut Herimen, dalam konteks organisasi saat personel kepolisian berbicara, tentang leadership, kepemimpinan, dimana pun ilmu-ilmu yang diajarkan tentang kepimpinan, maka personel bisa belajar mendapatkan ilmu itu dengan berbagai macam pendekatannya.

Ada dua unsur yang menguatkan pimpinan, itu bisa menilai kepada orang yang dipimpinnya, atau anak buahnya. Yang pertama, loyalitas, yang kedua, tentang kinerja. Kinerja ini bagaimana penguasaan teknis hal-hal yang menjadi bidang tugasnya, ini semuanya dibungkus dalam satu rumah-rumah pelayanan.

Herimen menjelaskan, Polda Riau sudah melakukan PTDH dengan mekanisme yang sudah diatur oleh aturan perundangan yang berlaku. Dia mengingatkan seorang polisi harusnya paham setelah dilantik menjadi anggota kepolisian setelah disumpah menjadi anggota kepolisian Republik Indonesia.

“Coba lihat kita yang bekerja apalagi fungsi operasional yang bekerja di lapangan, sudah tidak pulang meninggalkan keluarga nyawa taruhannya, tidur kadang tidak bisa nyenyak. Pulang pagi bahkan tadi yang beroperasi sampai sudah lupa baris,” kata Herimen.

Karena itu, Herimen menyampaikan rasa terima kasih kepada anak buahnya yang kelamaan di lapangan sampai lupa cara berbaris. “Ssaya lebih salut dan angkat topi menghormati tiga personel tadi yang kita berikan penghargaan,” katanya.

Herimen berharap ke depan tidak boleh ada lagi personel Polda Riau yang di PTDH, sebab betapa sulitnya masuk polisi apalagi jika sebagai tulang punggung keluarga.

“Keluarga selalu mendoakan kita ketika akan berangkat kerja, kemudian kita melakukan penyimpangan akan sangat sedih apabila kita mendapatkan membuat penyimpangan lalu mendapatkan PTDH atau pelanggaran-pelanggaran lainnya. jadi tolong diingat setiap kita melangkah ingat keluarga ingat anak istri,” ucapnya.