Mekkah, Rakyat45.com – Guna memanfaatkan keutamaan dan pahala yang berlipat ganda ibadah di tanah suci, Jemaah haji dari berbagai negara berbondong-bondong menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah haji.
Untuk memfasilitasi jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi (PPIH) menyediakan bus shalawat gratis untuk membawa jema’ah ke Masjidil Haram. Ini membantu jemaah haji menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan khidmat. Namun menjelang puncak haji pada tanggal 5 Juni 2025 mendatang atau 9 Zulhijah 1446 H.
PPIH Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara layanan bus shalawat mulai 1 Juni 2025 pukul 12.00 WAS hingga 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS. Hal ini dilakukan karena seluruh armada bus akan digunakan untuk mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina selama puncak ibadah haji.
Selama masa jeda ini, jema’ah diimbau untuk memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji. Mereka juga disarankan untuk mengisi hari-hari dengan ibadah yang minim tenaga namun maksimal pahala, seperti berzikir, membaca Al-Quran, atau memperdalam ilmu manasik dan makna ibadah haji.
Terkait hal itu jemaah haji Indonesia khususnya jema’ah haji dari KBIH Hajar Aswat Sleman yang tergabung dalam kloter 66 SOC terus melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.
Untuk regu 24, rombongan 6, kloter 66 SOC misalnya yang dipimpin Karom Muhajir Hanifi terus berupaya mengumpulkan jama’ahnya seminggu 2 kali sambil lesehan dan santap siang bersama di depan kamar hotel.
Menurut Muhajir hal ini dimaksudkan agar jama’ah mengetahui bahwa mulai 1 Juni 2025 bus sholawat dihentikan untuk digunakan ke Masjidil Haram.
“Hal ini dimaksudkan agar jama’ah banyak beribadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji .” Kita sekarang mulai jaga stamina karena proses ibadah haji kita nanti membutuhkan tenaga yang kuat karena ibadah haji adalah ibadah fisik”.kata Muhajir
Sementara itu salah seorang jemaah bu Singgih dari kloter 66 Jogjakarta mengaku beribadah di kamar hotel sudah dilakukan beberapa hari lalu untuk menjaga stamina..
“Saya dan teman sekamar sejak kemarin sudah ibadah di kamar untuk mengumpul kan tenaga”.ungkap Singgih
Sementara itu jarak antara Hotel ke Masjidil Haram bagi kloter 66 kurang lebih sekitar 3 km. Jika menggunakan taxi jamaah harus membayar 40 real atau Rp 200.000″.**(Aguswardi).