Anggota DPR RI: Jangan Biarkan Fitnah Politik Rusak Keharmonisan Bangsa

Jakarta, Rakyat45.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Iman Adinugraha, menanggapi tegas isu yang menyeret nama partainya dalam dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah politik yang berbahaya dan berpotensi merusak persatuan bangsa.

Dalam pernyataan resminya kepada media, Rabu (30/7/2025), Iman yang juga menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa partainya sama sekali tidak terlibat dalam isu tersebut. Ia menilai tuduhan yang tidak berdasar sebagai bentuk provokasi untuk mencemarkan nama baik Partai Demokrat.

“Sebagai institusi politik yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi, kami menolak dengan tegas tuduhan yang tidak disertai bukti hukum. Ini adalah fitnah politik yang bertujuan memecah belah masyarakat,” ujarnya.

Tudingan terhadap Partai Demokrat mencuat setelah istilah “partai biru” ramai diperbincangkan di media sosial, menyusul pernyataan Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, dalam sebuah wawancara televisi. Dalam wawancara tersebut, Ade mengenakan pakaian berwarna biru sambil menyebut publik “bisa melihat warna bajunya” ketika ditanya soal dalang isu ijazah palsu.

Menanggapi hal itu, Iman menegaskan bahwa mengaitkan warna biru dengan Partai Demokrat dalam konteks negatif merupakan bentuk adu domba politik. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai manuver politik yang tidak etis dan merusak demokrasi.

“Kami tidak tahu-menahu soal isu itu. Mengaitkan warna baju dengan partai dalam konteks menyebar fitnah adalah upaya menjatuhkan citra kami. Ini bukan cara berpolitik yang sehat,” tegasnya.

Pernyataan Iman Adinugraha senada dengan pernyataan resmi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sebelumnya menegaskan bahwa tuduhan tersebut merupakan fitnah besar. Dalam kunjungan kerjanya di Lombok Barat, AHY menyebut upaya mengaitkan partainya dengan isu tersebut sebagai bentuk pembusukan politik yang harus dilawan.

Dukungan juga datang dari petinggi Demokrat lainnya seperti Wakil Ketua Umum Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ketua Dewan Kehormatan Hinca Pandjaitan, yang turut menolak keras segala bentuk fitnah yang menyerang partai mereka tanpa dasar.

Di tengah polemik ini, Iman menegaskan bahwa Partai Demokrat tetap fokus menjalankan tugas-tugas kerakyatan, bukan ikut dalam pusaran isu yang merusak.

“Kami memilih untuk tetap bekerja membantu masyarakat, bukan terjebak dalam fitnah. Jangan libatkan kami dalam polemik yang tidak kami mulai,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga demokrasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan menjauhi penyebaran hoaks.

“Perbedaan politik itu wajar. Tapi kalau beda pilihan lalu saling serang dengan isu sampah, ini yang merusak bangsa. Mari kita jaga demokrasi secara bermartabat,” tutupnya.