Pekanbaru, Rakyat45.com – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mengakselerasi program pembangunan yang bersinergi dengan pemerintah pusat. Salah satu fokus yang sedang digarap adalah peningkatan Jalan 70 di kawasan Kompleks Perkantoran Tenayan Raya.
Usai menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tenayan Raya, Rabu (1/10/2025), Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menegaskan pembangunan infrastruktur jalan bukan satu-satunya prioritas. Menurutnya, penanganan banjir menjadi pekerjaan besar yang akan ditangani secara menyeluruh.
“Kami tidak hanya memperbaiki akses jalan, tapi juga serius mengatasi banjir. Karena itu, kami menjajaki kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta melalui nota kesepahaman (MoU),” ujar Agung kepada media rakyat45.com.
Ia menjelaskan, kolaborasi tersebut bertujuan agar Pekanbaru bisa belajar dari pengalaman DKI Jakarta yang sudah lebih dulu menerapkan berbagai strategi pengendalian banjir. Salah satu teknologi yang akan diadopsi adalah sistem biopori atau lubang resapan air.
Sebelumnya, Agung juga menyampaikan dalam sebuah pertemuan di Hotel Pangeran, Kamis (25/9/2025), bahwa metode biopori dinilai ampuh untuk mengurangi genangan air. Sistem ini memungkinkan air hujan terserap langsung ke tanah sehingga risiko banjir bisa ditekan.
“Harapan kami, mulai tahun depan penanganan banjir di Pekanbaru sudah menunjukkan hasil maksimal,” ucapnya.
Pemko menilai langkah ini penting karena masterplan banjir tahun 2020 sudah tidak sesuai dengan kondisi terkini. Oleh sebab itu, penerapan sistem biopori menjadi solusi yang lebih realistis.
Melalui kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, Pemko Pekanbaru optimistis penerapan metode ini akan berjalan lebih efektif, sekaligus membuka peluang kolaborasi lain di bidang infrastruktur dan tata kota.