Pekanbaru, Rakyat45.com – Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar II, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, kian mengkhawatirkan. Gunungan sampah di lokasi tersebut kini sudah menjulang hingga 25 meter. Kondisi ini terjadi karena volume sampah yang masuk setiap hari mencapai sekitar 1.000 ton.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, menjelaskan bahwa Pemko tidak tinggal diam menghadapi persoalan tersebut. Saat ini pihaknya menyiapkan dua langkah sekaligus: perluasan lahan TPA serta menanti regulasi untuk kerja sama dengan pihak swasta dalam mengolah sampah menjadi energi listrik.
“Lahan cadangan di sekitar TPA ada sekitar 8 hektare. Yang dipakai sekarang baru 4 hektare, masih ada 4 hektare lagi di bagian belakang kalau nanti perluasan darurat dilakukan,” ujar Reza, Jumat (3/10/2025).
Meski demikian, Pemko Pekanbaru lebih berharap pada rencana kerja sama dengan PT Indonesia Clean Energy (ICE). Lewat proyek itu, tumpukan sampah akan diolah menjadi energi listrik. Hanya saja, program ini belum bisa dijalankan sebelum adanya payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tata kelola dan mekanisme harga jual listrik dari sampah kepada PLN.
Dalam skema kerja sama tersebut, Pemko Pekanbaru akan menyiapkan akses menuju lokasi pembangkit, sedangkan PT ICE bertugas membangun fasilitas pengolahan sampah sekaligus mengoperasikan pembangkit listrik. Nantinya, energi yang dihasilkan akan disalurkan dan dijual ke PT PLN Kanwil Riau-Kepri.
Reza menambahkan, keberadaan Perpres sangat krusial karena akan menjadi dasar hukum penetapan tarif listrik berbasis sampah. “Kalau regulasi sudah ada, kami bisa langsung mengeksekusi kerja sama ini. Sampah yang menggunung bisa diurai, masyarakat pun bisa merasakan manfaatnya dalam bentuk energi,” jelasnya.
Kondisi TPA Muara Fajar yang sudah padat ini menjadi alarm bagi semua pihak. Pemko mendorong agar regulasi segera disahkan, sehingga masalah sampah di Pekanbaru tidak hanya tertangani, tetapi juga mampu memberi nilai tambah bagi kebutuhan energi di masyarakat.