Hukum & Kriminal

Amarah Berdarah di Kampar Utara: Rebutan Warisan Berujung Kematian

23
×

Amarah Berdarah di Kampar Utara: Rebutan Warisan Berujung Kematian

Sebarkan artikel ini
Amarah Berdarah di Kampar Utara: Rebutan Warisan Berujung Kematian
Ilustrasi: Seorang pria berinisial AK (49) ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri, Risman Riyanto (43)./ R45/Ai

Kampar, Rakyat45.com – Warga Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, digemparkan oleh peristiwa tragis yang terjadi beberapa hari lalu. Seorang pria berinisial AK (49) ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri, Risman Riyanto (43).

Kasus yang mengoyak hati warga ini bermula dari pertengkaran soal harta warisan keluarga, yang akhirnya berubah menjadi aksi kekerasan hingga merenggut nyawa.

Kapolsek Kampar, AKP Asdisyah Mursyid, SH, yang memimpin langsung penyelidikan di bawah koordinasi Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S, menyampaikan pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti penting di lokasi kejadian.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di sekitar sebuah warung di Desa Sendayan. Setelah insiden, tim kepolisian melakukan penyisiran di lokasi perkelahian serta di rumah tersangka untuk mengumpulkan bukti tambahan.

Dalam proses olah TKP, polisi menemukan parang dengan ujung patah yang diduga menjadi senjata utama, martil dan kayu balok, serta pisau bergagang kayu yang terdapat bercak darah. Selain itu, turut diamankan barang pribadi milik korban dan tersangka, seperti telepon genggam, sandal, dan dokumen tanah (SKT) atas nama korban.

Seluruh barang bukti kini sedang diperiksa secara forensik untuk memastikan kaitannya dalam rekonstruksi kejadian.

“Kami mendalami kasus ini dan mengungkap secepat mungkin kebenaran untuk keadilan bagi korban,” ujar AKP Asdisyah Mursyid kepada Rakyat45.com.

Dari hasil penyelidikan sementara, pertikaian antara AK dan adiknya dipicu oleh perebutan harta peninggalan orang tua. Perdebatan yang awalnya hanya adu mulut itu memanas hingga berujung perkelahian fisik.

Nahas, korban mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kapolsek Kampar juga menyampaikan keprihatinannya atas insiden ini dan mengimbau masyarakat agar tidak menyelesaikan persoalan pribadi dengan kekerasan.

“Kami mengajak warga Kampar Utara untuk lebih mengedepankan musyawarah. Jangan biarkan emosi sesaat menghancurkan hubungan keluarga,” pesannya.

Selain itu, Kapolsek mengingatkan masyarakat agar terus menjaga keamanan lingkungan serta segera melaporkan setiap potensi gangguan kamtibmas kepada pihak kepolisian.

Kasus ini masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian. Warga pun berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan tragedi serupa tak lagi terjadi di bumi Kampar.