Ekonomi

Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu, Pemko Pekanbaru Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi

97
×

Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu, Pemko Pekanbaru Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi

Sebarkan artikel ini
Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu, Pemko Pekanbaru Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi
Harga Cabai Merah dipasar pagi Arengka Tembus Rp100 Ribu. /Rakyat45.com/Made

Pekanbaru, Rakyat45.com – Lonjakan harga bahan pangan, khususnya cabai merah, kembali menjadi sorotan warga Kota Pekanbaru. Dalam sepekan terakhir, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional menembus angka Rp100 ribu per kilogram, membuat masyarakat semakin mengeluh di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Seorang pedagang di kawasan Pasar Pagi Arengka, Rabu (8/10/2025), mengungkapkan bahwa harga tinggi ini disebabkan oleh pasokan cabai yang menurun tajam.

“Stok cabai merah belakangan ini memang terbatas. Kiriman dari daerah penghasil berkurang, jadi otomatis harga naik,” ujarnya sambil menata dagangannya.

Kondisi tersebut membuat daya beli masyarakat semakin tertekan. Seorang warga, Tati (32) mengaku sulit menyesuaikan pengeluaran rumah tangga karena pendapatan keluarga juga ikut menurun.

“Sekarang serba mahal, pendapatan berkurang, apalagi ekonomi Riau masih defisit,” keluhnya.

Menanggapi keluhan warga, Pemerintah Kota Pekanbaru memastikan telah menyiapkan langkah cepat untuk menekan gejolak harga. Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyebut pihaknya akan menggencarkan program pasar murah yang digelar secara rutin setiap minggu di berbagai titik.

“Kami tidak tinggal diam. Setiap pekan akan ada pasar murah agar masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau,” ujar Agung, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, kegiatan pasar murah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah kota dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok dan menekan laju inflasi daerah. Pemerintah juga menyiapkan subsidi langsung untuk sejumlah komoditas seperti cabai, beras, dan minyak goreng.

“Mulai Selasa besok, pasar murah akan digelar di tingkat kelurahan secara bergilir. Fokus kami pada komoditas yang harganya melonjak paling tinggi,” jelasnya.

Agung menambahkan, lonjakan harga cabai tidak hanya terjadi di Pekanbaru, melainkan juga di berbagai wilayah Indonesia. Faktor cuaca ekstrem, biaya distribusi yang meningkat, dan berkurangnya pasokan dari sentra produksi utama menjadi penyebab utama kenaikan harga tersebut.

Dengan langkah konkret seperti pasar murah dan subsidi bahan pokok, Pemko Pekanbaru berharap masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terbebani kenaikan harga yang signifikan. Pemerintah juga menegaskan akan terus memantau perkembangan harga di pasar agar inflasi daerah tetap terkendali.