Avertorial

26 Tahun Pelalawan: Sinergi dan Capaian Nyata Menuju Kabupaten Menawan

15
×

26 Tahun Pelalawan: Sinergi dan Capaian Nyata Menuju Kabupaten Menawan

Sebarkan artikel ini
26 Tahun Pelalawan: Sinergi dan Capaian Nyata Menuju Kabupaten Menawan
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pelalawan, Rabu (12/10/2025)./R45/MC

Rakyat45.com, Pelalawan – Suasana khidmat dan penuh makna menyelimuti Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pelalawan, Rabu (12/10/2025). Melalui Sidang Paripurna Istimewa, pemerintah dan masyarakat merayakan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Pelalawan, sebuah momentum penting untuk menatap masa depan sekaligus mengenang perjalanan sejak daerah ini resmi dimekarkan dari Kabupaten Kampar pada 12 Oktober 1999.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Pelalawan H. Syafrizal, SE, didampingi Wakil Ketua I Baharudin, SH., MH dan Wakil Ketua II Tengku Azriwardi, ST, berlangsung penuh kebersamaan. Dalam kesempatan itu, berbagai pihak hadir, mulai dari unsur Forkopimda, Sultan Besar Pelalawan Assayyidus Syarif H. Tengku Kamaruddin Haroen, hingga mantan kepala daerah Pelalawan, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan daerah yang terus bergerak maju.

Dalam pidatonya, Bupati Pelalawan H. Zukri, S.M., M.M. menegaskan bahwa peringatan hari jadi bukan hanya seremonial, tetapi menjadi momen memperkuat silaturahmi dan meneguhkan komitmen bersama membangun daerah.

“Tak ada kemajuan tanpa kebersamaan. Dengan semangat sinergi, kita mampu mewujudkan Pelalawan yang menawan, maju, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Zukri dalam sambutannya.

Tema “Bersinergi Menuju Pelalawan Menawan” dipilih untuk menggambarkan semangat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci di balik berbagai capaian pembangunan dalam dua tahun terakhir.

Dalam pemaparannya, Bupati Zukri menyampaikan sejumlah indikator pembangunan yang menunjukkan kemajuan nyata:

Pertumbuhan ekonomi Pelalawan tahun 2025 mencapai 4,36%, melampaui rata-rata Provinsi Riau sebesar 3,52%.

Investasi melonjak hingga Rp 13,6 triliun pada 2024, tertinggi di Riau, dan mengantarkan Pelalawan meraih penghargaan investasi terbaik I.

Kemiskinan menurun signifikan, dari 8,49% (2024) menjadi 7,24% (2025), sementara kemiskinan ekstrem turun dari 445 KK menjadi 188 KK.

Tingkat pengangguran terbuka kini hanya 2,13%, jauh di bawah rata-rata provinsi 3,7%.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 75,25 poin, termasuk kategori tinggi, berkat meningkatnya harapan hidup dan kualitas pendidikan.

Selain capaian ekonomi, pemerintah daerah juga fokus memperkuat sektor pelayanan publik dan infrastruktur strategis.

Pelayanan Kesehatan Gratis kini dapat dinikmati seluruh masyarakat cukup dengan menunjukkan KTP, sejalan dengan target Universal Health Coverage (UHC).

Pendidikan terus diperkuat melalui pembangunan ruang kelas baru dan bantuan seragam untuk pelajar kurang mampu.

Infrastruktur jalan mencapai tingkat kemantapan 41,96% pada 2024, dengan tambahan proyek strategis seperti Kawasan Sentra Pangan Pulau Mendol dan Kawasan Wisata Bono yang diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Rasio elektrifikasi hampir sempurna di angka 99,99%, serta perluasan jaringan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM sebanyak 3.076 sambungan, menjadikan Pelalawan satu-satunya kabupaten di Riau yang menerima bantuan tersebut.

Dalam hal tata kelola pemerintahan, Pelalawan kembali mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-13 kalinya berturut-turut, sebagai bukti transparansi dan akuntabilitas keuangan yang solid.

Sidang paripurna ini juga menjadi ajang refleksi perjalanan 26 tahun Kabupaten Pelalawan. Para tokoh dan tamu undangan menegaskan komitmen untuk melanjutkan visi pembangunan jangka panjang, yakni:

“Pelalawan Maju, Ekonomi Mandiri, Nyaman dan Aman, Bermarwah dan Berkelanjutan Tahun 2029 (Pelalawan Menawan 2029).”

Momentum hari jadi ini menegaskan bahwa Pelalawan tak hanya bertumbuh dari sisi fisik, tapi juga secara sosial dan spiritual, menuju daerah yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi di Riau.(Adv)

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.