Ekonomi

Indonesia Kunci Komitmen Investasi Hijau Rp278 Triliun di ISF 2025

18
×

Indonesia Kunci Komitmen Investasi Hijau Rp278 Triliun di ISF 2025

Sebarkan artikel ini
Indonesia Kunci Komitmen Investasi Hijau Rp278 Triliun di ISF 2025
Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM (kedua dari kiri), resm menutup ISF 2025 di JICC, Sabtu (11/10/2025). Ia didampingi antara lain oleh Ketua Pelaksana ISF 2025, Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (keempat dari kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (ketiga dari kiri), dan Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani (tengah). (Foto:r45/InfoPublik)

Jakarta, Rakyat45.com – Indonesia menegaskan langkah besarnya menuju ekonomi hijau. Penyelenggaraan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025) resmi ditutup dengan hasil konkret berupa 13 nota kesepahaman (MoU), tiga Letter of Intent (LoI), dan komitmen investasi senilai Rp278,33 triliun atau setara USD17,4 miliar.

Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan keseriusan Indonesia menjadi pemain utama dalam pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan di kawasan Asia.

“Investasi sebesar Rp278 triliun ini adalah buah dari sinergi lintas sektor — pemerintah, swasta, dan akademisi — yang sepakat untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau,” ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, saat penutupan ISF 2025 di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Nurul, sebagian besar investasi yang disepakati akan difokuskan pada energi terbarukan, dekarbonisasi industri, dan pengembangan rantai pasok berkelanjutan. Komitmen tersebut menjadi bukti bahwa arah transformasi ekonomi Indonesia mendapat kepercayaan kuat dari investor global.

“ISF bukan sekadar forum diskusi, tapi arena untuk melahirkan aksi nyata. Dunia kini melihat bahwa Indonesia tidak hanya berkomitmen, tapi siap mengeksekusi,” tambahnya.

Ketua Pelaksana ISF 2025 sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Pembangunan Wilayah, Rachmat Kaimuddin, menegaskan bahwa hasil ISF 2025 memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

“Forum ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas pemangku kepentingan bisa menghasilkan langkah konkret, bukan hanya wacana,” ungkapnya.

ISF 2025 diikuti oleh lebih dari 12.500 peserta dari 61 negara, menandakan tingginya minat dunia terhadap strategi pembangunan berkelanjutan Indonesia. Salah satu proyek yang paling menarik perhatian adalah program Waste to Energy di 33 kota, yang telah diminati oleh 192 perusahaan internasional.

Dari sisi pelaku usaha, Kadin Indonesia menegaskan bahwa sektor swasta siap menjadi motor utama dalam transformasi hijau.

“Investasi hijau bukan hanya memperkuat ekonomi nasional, tapi juga menciptakan lapangan kerja baru, memperluas rantai pasok, dan memberdayakan UMKM,” kata Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pembangunan Berkelanjutan.

Menurut Shinta, forum seperti ISF memperlihatkan bahwa kolaborasi dunia usaha dan pemerintah bisa menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, sekaligus mempercepat industrialisasi berkelanjutan.

ISF 2025 tidak hanya memfasilitasi kerja sama bisnis, tetapi juga menjadi ruang bertemunya riset dan industri. Melalui Science Corner, sejumlah universitas ternama seperti UI, ITB, IPB, ITS, dan UGM memamerkan inovasi teknologi hijau karya anak bangsa — mulai dari riset energi bersih, solusi limbah, hingga teknologi pertanian cerdas.

Kolaborasi akademisi dan pelaku industri ini disebut sebagai kunci agar pembangunan hijau tidak hanya berbasis modal, tapi juga berbasis pengetahuan dan inovasi.

Penyelenggaraan ISF 2025 juga mendapat dukungan luas dari berbagai korporasi dan lembaga keuangan besar, antara lain PT Pertamina (Persero), Sinarmas, Astra International, Standard Chartered, Vale, April Group, Freeport Indonesia, DBS Bank, HSBC, Siemens Energy, BRI, Mandiri, BNI, dan MIND ID.

Selain itu, sejumlah entitas energi dan teknologi terkemuka seperti ACWA Power, BYD, dan Barito Renewables Energy turut hadir menegaskan komitmen terhadap ekonomi hijau di Indonesia.

Media nasional dan internasional pun terlibat aktif dalam penyebaran informasi forum ini, dengan 187 jurnalis yang meliput langsung di lokasi.

Dengan mengusung tema “Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World”, ISF 2025 menegaskan peran Indonesia sebagai pusat kolaborasi dan investasi hijau di Asia.

Dua hari penyelenggaraan forum ini menjadi tonggak penting bahwa Indonesia bukan hanya berbicara soal keberlanjutan, melainkan menjadikannya arah pembangunan nasional yang berdaya saing global.

“ISF 2025 menandai babak baru ekonomi Indonesia — hijau, inklusif, dan tangguh,” tutup Nurul Ichwan optimistis.

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.