Agam, Rakyat45.com – Sudah lima hari berlalu, ktenteraman pagi di tepian Danau Maninjau, Kabupaten Agam, mendadak terusik oleh temuan tragis pada Selasa (7/10/2025). Warga Jorong Bancah, Nagari Maninjau, sontak geger setelah melihat sesosok jasad Wanita terapung di permukaan air, tak jauh dari Masjid Ummil Qura Duo Sidang.
Korban kemudian diketahui bernama Dechania Samura (27), seorang pegawai rumah sakit di Pekanbaru, Riau. Penemuan ini langsung mengundang perhatian masyarakat dan aparat kepolisian, yang bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan evakuasi serta olah tempat kejadian perkara (TKP).
Penemuan pertama dilakukan oleh Budiman (64), seorang nelayan setempat. Sekitar pukul 09.00 WIB, ia melihat tubuh seseorang mengambang dalam posisi telungkup. Merasa curiga, Budiman segera melapor kepada pengurus masjid, Yuali Umar (29), yang kemudian meneruskan informasi tersebut kepada warga dan pihak Polsek Tanjung Raya.
Tak lama berselang, petugas kepolisian, Koramil 05, serta unsur pemerintahan nagari dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) tiba di lokasi. Mereka segera mengevakuasi korban dan mengamankan area sekitar danau.
Kapolsek Tanjung Raya, AKP Muzakar, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan, saat ditemukan, korban masih mengenakan jilbab, sweter, kaos kaki, dan sandal tipis, dengan kacamata serta kunci motor masih tergenggam di tangan. Ciri-ciri itu menjadi petunjuk penting dalam proses identifikasi awal.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Maninjau, di mana tim Inafis Polres Agam bersama tenaga medis memastikan identitasnya sebagai Dechania Samura, pegawai salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Alamat domisili korban tercatat di Jalan Sarwo Edi, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru.
Pemeriksaan medis awal menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa kematian Dechania tidak disebabkan oleh penganiayaan.
Menariknya, tidak jauh dari lokasi, petugas menemukan sepeda motor korban yang terparkir rapi di tepi jalan. Dari situ, polisi menduga bahwa korban kemungkinan datang sendiri ke lokasi sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Keterangan penting datang dari kekasih korban, Fadli (26). Ia mengaku terakhir kali bertemu dengan Dechania pada Senin sore, sehari sebelum kejadian. Saat itu, korban berpamitan hendak menjenguk neneknya di Maninjau. Namun sejak berangkat, korban tidak lagi dapat dihubungi.
Fadli juga menuturkan, Dechania sempat mengeluhkan masalah keluarga yang sedang dihadapinya di Pekanbaru. Sebelum berpisah, korban bahkan menitipkan tas dan ponselnya kepada Fadli.
Wali Jorong Ambacang, Iswandi Kali Tunaro, membenarkan bahwa korban masih memiliki ikatan keluarga di wilayah tersebut. “Dechania berasal dari Kampung Sikumbang, Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang, meski orang tuanya kini berdomisili di Pekanbaru,” ujarnya.
Meskipun hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya kekerasan, pihak Polsek Tanjung Raya menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Kami tetap membuka semua kemungkinan. Saat ini, tim sedang menelusuri jejak terakhir korban untuk memastikan penyebab pasti kematian,” kata AKP Muzakar kepada media rakyat45.com.
Jenazah Dechania Samura akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah neneknya di Kampung Sikumbang untuk dimakamkan.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta rekan kerja almarhumah di Pekanbaru. Polisi berharap masyarakat yang mengetahui informasi tambahan dapat membantu proses penyelidikan agar kasus ini dapat terungkap secara tuntas.
Baca Juga: Geger! Jasad Wanita Mengapung di Danau Maninjau
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri di Danau Maninjau, Korban Warga Asal Pekanbaru
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.