Hukum & Kriminal

Kurir 30 Kg Sabu Ditangkap, Kombes Putu; Jalur Laut Masih Rute Strategis Sindikat Narkoba

23
×

Kurir 30 Kg Sabu Ditangkap, Kombes Putu; Jalur Laut Masih Rute Strategis Sindikat Narkoba

Sebarkan artikel ini
Teks foto; 30 bungkus sabu berlogo teh hijau disita tim gabungan Polda Riau dan Lanal Dumai dari dua kurir asal Sumatera Selatan, Minggu, (12/10/2025).R45/Ditresnarkoba.

Pekanbaru, Rakyat45.com – Jalur laut Dumai kembali digunakan sebagai jalur penyelundupan narkoba lintas provinsi dengan tertangkapnya dua kurir asal Sumatera Selatan, DE (32) dan LH (33), membawa 30 kilogram sabu menuju Palembang.

Mobil Toyota Avanza yang mereka tumpangi terjebak di pembatas jalan kawasan Pelabuhan Roro Dumai pada Ahad malam, sehingga memudahkan penangkapan oleh tim gabungan Ditresnarkoba Polda Riau dan Pangkalan TNI AL Dumai sebelum kapal berangkat.

“Sabu yang dikemas dalam bungkus teh hijau ditemukan tersembunyi dalam berbagai bagian mobil, setelah sopir berusaha melarikan diri dengan menabrak pembatas jalan.

Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan dari laporan masyarakat terkait pengiriman sabu dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.” ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, Senin, 13 Oktober 2025.

Dari hasil pemeriksaan, DE mengaku sabu tersebut akan dikirim ke Palembang dengan upah Rp5 juta per kilogram dan telah menerima uang muka Rp15 juta yang ditransfer ke rekening LH. Polisi menyita 30 bungkus sabu, satu mobil Avanza putih, dan empat ponsel yang digunakan untuk komunikasi antar anggota jaringan.

Kombes Putu menegaskan bahwa jalur laut Dumai–Rupat masih menjadi rute strategis bagi sindikat narkoba internasional, dan pihaknya terus koordinasi dengan Lanal Dumai untuk menutup ruang gerak jaringan tersebut.

Penyidik saat ini memburu jaringan di atas kedua kurir, termasuk mengidentifikasi pemilik dan penerima barang haram tersebut.” Kami mencurigai sabu berasal dari jaringan Malaysia yang masuk melalui Pulau Rupat.” ungkap seorang sumber di lingkungan kepolisian.

“Bagi aparat, kasus ini bukan yang pertama. Dalam dua tahun terakhir, sindikat sering menggunakan jalur laut Dumai untuk menyelundupkan sabu dalam skala besar dari perairan Malaysia ke Sumatera. Ketika pengawasan rute darat diperketat, pelabuhan kecil kembali menjadi pilihan utama untuk penyelundupan.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.