Jakarta, Rakyat45.com – Nilai tukar rupiah menutup perdagangan awal pekan, Senin (13/10/2025), dengan pelemahan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data pasar sore ini, rupiah turun 3 poin dan berakhir di level Rp16.573 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.570.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyebut pergerakan rupiah hari ini masih fluktuatif, dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan hubungan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia Amerika Serikat dan China.
“Rupiah hari ini bergerak tidak stabil dan ditutup melemah tipis. Untuk perdagangan besok, diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp16.570 hingga Rp16.620 per dolar AS,” ujar Ibrahim saat dikutip dari investor, Senin (13/10).
Menurutnya, pelemahan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan baru berupa kenaikan tarif impor hingga 100%, yang kembali memicu kekhawatiran pasar global.
Sebagai respons, pemerintah China menegaskan kesiapannya menghadapi potensi perang dagang jilid baru. Negeri Tirai Bambu itu menyatakan tidak akan tinggal diam dan siap mengambil langkah strategis untuk melindungi perekonomiannya.
“Meskipun Trump sempat melunakkan retorikanya dan menyatakan tidak berencana memperburuk situasi, pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap kebijakan mendadak dari Gedung Putih,” tambah Ibrahim.
Selain faktor geopolitik, pasar juga tengah menanti libur nasional Hari Columbus atau Hari Masyarakat Adat di AS, yang diperkirakan akan mempengaruhi volume transaksi.
“Likuiditas kemungkinan menurun karena sebagian wilayah AS libur, meskipun bursa saham tetap beroperasi. Penundaan rilis data ekonomi, seperti inflasi, juga bisa berdampak pada pergerakan rupiah dalam jangka pendek,” jelasnya.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Ibrahim menilai pelaku pasar cenderung menahan diri sambil menunggu arah kebijakan ekonomi global yang lebih jelas.
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.