Nasional

ISNJ Bengkalis Mantapkan Kerja Sama Pendidikan Internasional dengan SIKL Kuala Lumpur

113
×

ISNJ Bengkalis Mantapkan Kerja Sama Pendidikan Internasional dengan SIKL Kuala Lumpur

Sebarkan artikel ini
Teks foto; Foto bersama jajaran pimpinan ISNJ Bengkalis dan SIKL Kuala Lumpur bersama Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, usai penandatanganan kerja sama akademik internasional dan pelepasan mahasiswa KKM Internasional di Malaysia, Jumat (17/10/2025)./R45/ISNJ.

Kuala Lumpur, Rakyat45.com – Upaya memperluas jaringan akademik ke tingkat internasional kembali dibuktikan oleh Institut Syariah Negeri Junjungan (ISNJ) Bengkalis melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Jum’at (17/10/2025).

Acara yang berlangsung di aula utama SIKL itu juga menandai momen bersejarah pelepasan sembilan mahasiswa ISNJ Bengkalis yang akan menjalankan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Internasional di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Penandatanganan MoA disaksikan sejumlah tokoh penting, antara lain Prof. Dr. Muhammad Firdaus, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur; Friny Napasti, Kepala Sekolah SIKL; serta Haidir Ali, Koordinator SIKL untuk wilayah Semenanjung Malaysia. Dari pihak ISNJ Bengkalis, hadir Rektor Khodijah Ishak dan Kurniatul Fil Khoirin, yang turut mendampingi mahasiswa selama pelaksanaan program.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Muhammad Firdaus menegaskan bahwa kegiatan akademik lintas negara seperti ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk memahami keberagaman sekaligus memperkuat identitas kebangsaan.

“Program ini tidak semata soal akademik, tetapi juga pembelajaran nilai-nilai kebinekaan. Mahasiswa Indonesia di luar negeri harus mampu menjadi duta budaya yang membawa pesan toleransi, persatuan, dan kebanggaan terhadap Indonesia,” ujar Prof. Firdaus.

Ia juga menambahkan, kerja sama antara ISNJ Bengkalis dan SIKL diharapkan berkembang menjadi program yang lebih luas, seperti penelitian kolaboratif, pertukaran pelajar, dan pengembangan literasi digital berbasis budaya Nusantara.

Sementara itu, Friny Napasti, Kepala Sekolah SIKL, menyampaikan apresiasi atas kehadiran rombongan ISNJ Bengkalis. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai langkah konkret mempererat jejaring pendidikan Indonesia di luar negeri.

“Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari sinergi ini. Kehadiran mahasiswa ISNJ di lingkungan SIKL diharapkan memberi inspirasi bagi siswa-siswi kami dalam menumbuhkan semangat belajar dan kecintaan pada tanah air, meski jauh dari Indonesia,” ungkap Friny.

Komitmen yang sama juga disampaikan oleh Haidir Ali, yang menilai kerja sama semacam ini merupakan cerminan semangat diplomasi pendidikan Indonesia di mancanegara.

“SIKL akan terus membuka ruang kolaborasi yang berorientasi pada nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan universal,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang penuh khidmat itu, Rektor ISNJ Bengkalis, Khodijah Ishak, menegaskan bahwa penandatanganan MoA ini merupakan tonggak penting menuju internasionalisasi kampus berbasis nilai syariah, budaya, dan kebangsaan.

“Hari ini kita tidak sekadar menandatangani dokumen kerja sama, tetapi meneguhkan komitmen untuk membawa ISNJ Bengkalis menjadi bagian dari percakapan global tentang pendidikan yang beretika dan berkarakter. Mahasiswa harus mampu menjadi representasi Islam yang moderat, inklusif, dan berdaya saing,” tutur Khodijah, kepada Media Rakyat45.com.

Ia juga menekankan bahwa pengiriman mahasiswa KKM ke luar negeri adalah wujud nyata visi ISNJ Bengkalis untuk melahirkan lulusan yang berwawasan global tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Usai seremoni MoA, acara dilanjutkan dengan prosesi pelepasan sembilan mahasiswa KKM Internasional yang akan bertugas di lingkungan KBRI Kuala Lumpur selama tiga minggu. Para mahasiswa akan berperan aktif dalam kegiatan diplomasi, pengabdian masyarakat, dan pengenalan budaya Indonesia di tingkat internasional.

Kegiatan ini sekaligus menandai babak baru perjalanan akademik ISNJ Bengkalis, yang kini semakin mantap menapaki jalur internasionalisasi melalui kolaborasi strategis lintas lembaga pendidikan.

“Dengan semangat kolaboratif dan visi global, pendidikan Indonesia akan terus bertransformasi menjadi sistem yang adaptif, kreatif, dan relevan dengan tuntutan zaman. Kerja sama ini bukan titik akhir, tetapi awal dari sinergi panjang antara dunia akademik dan diplomasi budaya,” pungkas Prof. Firdaus menutup acara dengan optimisme.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.