Bangkinang, Rakyat45.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Bangkinang sejak pagi tak menyurutkan langkah Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menunjukkan kesiapan menghadapi ancaman banjir. Di tengah langit mendung dan genangan air di Lapangan Pelajar Bangkinang, apel Kesiapsiagaan Bencana Banjir tetap digelar, Senin (20/10/2025).
Apel ini menjadi simbol kuat bahwa Kampar tidak ingin kembali lengah menghadapi musim penghujan. Bupati Kampar Ahmad Yuzar memimpin langsung kegiatan tersebut, didampingi Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S., serta unsur Forkopimda, TNI, Polri, BPBD, dan puluhan instansi lintas sektor.
“Kita tidak ingin ada lagi warga yang tidak siap saat banjir datang. Apel ini menegaskan bahwa seluruh elemen Kampar, dari pemerintah hingga masyarakat, harus tanggap dan bergerak cepat,” tegas Bupati Ahmad Yuzar dalam amanatnya.
Menurut Bupati, kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Riau beberapa pekan terakhir harus direspons dengan langkah nyata dan koordinasi lintas sektor. Pemerintah daerah bersama aparat TNI–Polri, BPBD, hingga relawan, diminta memperkuat sistem peringatan dini dan penanganan darurat.
“Ini bukan kegiatan seremonial. Ini bentuk komitmen kita untuk melindungi masyarakat. Setiap alat, personel, dan prosedur harus siap digunakan kapan pun diperlukan,” ujar Ahmad Yuzar.
Usai apel, Bupati bersama Kapolres melakukan pemeriksaan peralatan siaga banjir, mulai dari perahu karet, pelampung, kendaraan evakuasi, hingga sistem komunikasi darurat.
Sementara itu, Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S. menegaskan bahwa Polres Kampar siap mengerahkan personel dan peralatan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.
“Kami akan berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah agar evakuasi dan penyaluran bantuan bisa berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Apel kesiapsiagaan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kampar H. Taridi, perwakilan Kejari dan Pengadilan Negeri Bangkinang, serta jajaran kepala OPD seperti Dinas Kesehatan, PUPR, Damkar, Sosial, dan Lingkungan Hidup.
Dengan digelarnya apel di tengah hujan lebat, pemerintah daerah ingin menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama meminimalkan risiko banjir. Kabupaten Kampar, yang selama ini menjadi salah satu wilayah rawan luapan sungai, berupaya memperkuat sinergi antarinstansi agar tak ada lagi korban akibat keterlambatan penanganan.
Bupati berharap masyarakat ikut terlibat aktif, mulai dari menjaga kebersihan drainase hingga memantau informasi cuaca resmi dari BMKG.
“Kita semua punya peran. Banjir bisa kita hadapi bersama jika semua pihak waspada dan bertindak cepat,” tutup Ahmad Yuzar.
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.