Pekanbaru, Rakyat45.com – Masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia. Setiap hari, jutaan ton limbah rumah tangga dan industri dihasilkan, namun sebagian besar belum tertangani dengan baik. Melihat kondisi ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali melanjutkan inisiatif lingkungan melalui program BRI Peduli, Yok Kita Gas, yang fokus pada pengelolaan limbah rumah tangga secara produktif, Kamis (23/10/25).
Kali ini, BRI menggelar Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Azalea, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini melibatkan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pengurus bank sampah setempat.
Dalam pelatihan itu, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan dan sabun cuci piring. Langkah ini menjadi salah satu inovasi nyata dalam upaya mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan terhadap ekonomi sirkular. “Minyak jelantah sering dianggap limbah tak berguna, padahal jika diolah dengan benar, bisa menjadi produk bernilai jual. Ini bukan hanya mengurangi pencemaran, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya dikutip dari antara news.
Dhanny menambahkan, kegiatan tersebut juga berpotensi memberdayakan ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Produk hasil olahan dari minyak bekas dapat dikembangkan menjadi usaha ramah lingkungan dengan nilai jual kompetitif. “Program ini membawa manfaat ganda, menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Endah Diana, pengurus Bank Sampah Azalea, turut menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, pelatihan BRI Peduli memberikan dampak positif dalam mengubah perilaku warga. “Warga yang sebelumnya membuang minyak bekas kini mulai menabungkan atau mengolahnya. Bahkan, hasil olahan sabun bisa dijual kembali,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan pada 2021, program BRI Peduli, Yok Kita Gas telah berjalan di 41 titik di seluruh Indonesia, mencakup pasar tradisional, lingkungan permukiman, hingga tempat pengelolaan sampah terpadu. Program ini juga menggandeng 38 bank sampah dengan total tabungan mencapai Rp1,79 miliar.
Tak hanya fokus pada minyak jelantah, BRI Peduli juga berkontribusi terhadap pengelolaan 108.860 kilogram sampah organik dan 88.449 kilogram sampah anorganik, yang berdampak pada pengurangan emisi karbon dan metana secara signifikan.
“Melalui gerakan ini, BRI ingin menunjukkan bahwa kolaborasi dan inovasi masyarakat bisa menjadi kunci menjaga bumi tetap lestari sekaligus memperkuat ekonomi hijau nasional,” tutup Dhanny.
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.