Daerah

Riau Terinovatif 2025 Versi BRIN di Bawah Gubri Abdul Wahid

73
×

Riau Terinovatif 2025 Versi BRIN di Bawah Gubri Abdul Wahid

Sebarkan artikel ini
1.100 Desa Terang: Program Listrik Prabowo Dorong Pemerataan Energi
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menerima penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkat keberhasilannya mengintegrasikan riset dan inovasi dalam pembangunan berbasis data dan bukti ilmiah, Senin (27/10/2025)./R45/Md

Jakarta, Rakyat45.com – Pemerintah Provinsi Riau kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menerima penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkat keberhasilannya mengintegrasikan riset dan inovasi dalam pembangunan berbasis data dan bukti ilmiah.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Pemprov Riau atas capaian dalam dua kategori penting, yakni pemanfaatan hasil kajian riset untuk kebijakan daerah serta optimalisasi potensi dan penyelesaian masalah daerah melalui inovasi.

Inovasi unggulan yang membawa Riau ke panggung nasional adalah proyek reaktivasi sumur minyak idle nasional dengan teknologi injeksi mix biosolvent ethanol “Lancang Kuning Laksmana”, yang terbukti efektif meningkatkan produktivitas sumber energi tanpa merusak lingkungan.

Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, mengatakan apresiasi ini merupakan bentuk pengakuan terhadap daerah yang berhasil menjadikan riset dan inovasi sebagai landasan kebijakan pembangunan. Menurutnya, pendekatan berbasis bukti ilmiah menjadi kunci agar kebijakan daerah lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti bahwa banyak daerah kini membangun berdasarkan data dan riset, bukan intuisi semata. BRIN ingin BRIDA menjadi pusat pengetahuan di daerah, yang mendorong kebijakan inovatif dan berkelanjutan,” ujar Yopi melalui kanal YouTube BRIN, Senin (27/10/2025).

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan pentingnya setiap daerah mengembangkan riset dan kebijakan yang sesuai dengan karakter dan potensi lokal. Ia menilai, keberhasilan Riau menunjukkan bahwa inovasi daerah tidak harus meniru daerah lain, tetapi dapat tumbuh dari kekhasan wilayah masing-masing.

“Setiap daerah memiliki keunikan sendiri. Karena itu, kebijakan berbasis bukti harus disesuaikan dengan kondisi lokal. Itulah peran penting BRIDA dan BAPPERIDA, memastikan kebijakan yang diambil relevan dan berdaya guna,” tegas Handoko.

Tahun ini, sebanyak 39 pemerintah daerah dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia menerima apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025. Penilaian dilakukan berdasarkan dua indikator utama: Pemanfaatan Kajian Kebijakan Berbasis Bukti dan Optimalisasi Potensi serta Penyelesaian Permasalahan Daerah.

Provinsi Riau menjadi salah satu dari delapan provinsi penerima penghargaan untuk kategori Optimalisasi Potensi Daerah, bersama antara lain Provinsi Bali, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih atas apresiasi tersebut. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk terus mendorong riset, teknologi, dan inovasi dalam setiap kebijakan pembangunan.

“Riau berkomitmen menjadikan riset sebagai dasar pengambilan keputusan agar pembangunan lebih efektif dan berkelanjutan. Inovasi bukan hanya untuk prestasi, tetapi demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Wahid.

Keberhasilan ini mempertegas posisi Riau sebagai salah satu provinsi yang mampu menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan inovasi berbasis riset, serta menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga nasional dalam mewujudkan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.