Hukum & Kriminal

Sumpah Pemuda di Balik Pagar Pemasyarakatan: Semangat Kebangsaan dari Lapas Bengkalis Tak Pernah Padam

263
×

Sumpah Pemuda di Balik Pagar Pemasyarakatan: Semangat Kebangsaan dari Lapas Bengkalis Tak Pernah Padam

Sebarkan artikel ini
Teks foto; Kalapas Kelas IIA Bengkalis, Priyo Tri Laksono, bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang diikuti seluruh jajaran pegawai dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan khidmat, Senin (28/10/2025)./R45/Humas.

Bengkalis, Rakyat45.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada Senin (28/10/2025), di Lapangan Serba Guna Lapas Bengkalis. Upacara berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat kebangsaan, mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pejabat struktural, staf pegawai, serta perwakilan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Di bawah sinar pagi yang cerah, para peserta tampak berbaris rapi, mencerminkan disiplin dan antusiasme untuk memperingati momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Priyo Tri Laksono, membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, yang menegaskan pentingnya menjaga semangat persatuan dalam keberagaman.

“Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025. Mari kita jaga api perjuangan ini dan buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” ujar Priyo mengutip pidato Menpora.

Pantauan Rakyat45.com, Upacara diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Sumpah Pemuda. Rangkaian lagu perjuangan yang menggugah semangat turut menambah khidmat suasana.

Setiap peserta larut dalam nuansa kebanggaan nasional, merefleksikan nilai-nilai perjuangan pemuda yang menjadi fondasi berdirinya Indonesia modern.

Lebih dari sekadar seremoni tahunan, peringatan ini menjadi momen reflektif bagi seluruh jajaran Lapas Bengkalis, baik pegawai maupun warga binaan, untuk menumbuhkan kembali nilai persaudaraan, gotong royong, serta tanggung jawab kolektif dalam membangun bangsa.

Kegiatan ditutup dengan foto bersama sebagai simbol persatuan dan komitmen untuk terus bergerak maju. Semangat kebersamaan yang terjalin di antara seluruh peserta menjadi pengingat bahwa perjuangan menuju Indonesia yang bersatu dan berdaulat harus terus digelorakan dari berbagai lini kehidupan, termasuk dari balik tembok pemasyarakatan.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.