Nasional

Riau Serius Ajukan Status Daerah Istimewa, Dapat Dukungan dan Apresiasi Nasional

27
×

Riau Serius Ajukan Status Daerah Istimewa, Dapat Dukungan dan Apresiasi Nasional

Sebarkan artikel ini
Riau Serius Ajukan Status Daerah Istimewa, Dapat Dukungan dan Apresiasi Nasional
Ketua Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil (tengah), bersama Ketua Aliansi Nasional Perjuangan DIR, Dr. Alfitra Salamm (dua dari kanan), didampingi tim penulis naskah akademik Tuan M. Erwan dan Datuk M. Ikhsan, serta Bendahara BPP DIR, Datuk M. Fadhli, saat melakukan kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10)./R45/Hum-LAMR

Jakarta, Rakyat45.com – Gagasan Riau untuk menjadi Daerah Istimewa kian mendapat sorotan nasional. Media Bisnis Indonesia menilai langkah yang diambil Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) sebagai bentuk perjuangan berkelas dan sarat kebijaksanaan budaya, bukan sekadar tuntutan politik atau ekonomi.

Dalam pertemuan resmi dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10), Redaktur Pelaksana Surya Mahendra menyebut perjuangan Riau mengusung konsep daerah istimewa sebagai pendekatan unik di tengah dinamika daerah yang cenderung pragmatis.

“Banyak daerah menuntut otonomi karena faktor ekonomi, tapi Riau menonjolkan identitas budaya dan sejarah Melayu sebagai landasan perjuangannya. Ini luar biasa,” kata Surya.

Delegasi BPP DIR yang hadir dipimpin Datuk Seri Taufik Ikram Jamil didampingi Dr. Alfitra Salamm (Ketua Aliansi Nasional Perjuangan DIR), serta tim akademisi yang terdiri dari Tuan M. Erwan, Datuk M. Ikhsan, dan Datuk M. Fadhli.

Dalam dialog tersebut, media menilai pendekatan Riau sebagai “wisdom movement” yang memperkuat karakter bangsa di tengah tantangan globalisasi.

Ketua BPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menegaskan bahwa perjuangan menjadikan Riau sebagai daerah istimewa bukan gerakan spontan, melainkan hasil konsolidasi panjang lintas elemen masyarakat.

“Saat ini ada lebih dari 130 organisasi kemasyarakatan yang telah menyatakan dukungan tertulis. Bahkan Gubernur Riau dan Ketua DPRD juga memberikan dukungan politik secara terbuka,” jelas Taufik.

Menurutnya, status daerah istimewa diharapkan menjadi payung hukum bagi pelestarian budaya Melayu, penguatan tata kelola daerah, serta distribusi yang lebih adil atas kekayaan sumber daya alam Riau.

“Kami ingin otonomi yang berkarakter, bukan sekadar otonomi administratif,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Dr. Alfitra Salamm menjelaskan bahwa konsep DIR merupakan jalan tengah dari berbagai aspirasi yang pernah muncul sebelumnya, mulai dari keinginan menjadi negara bagian hingga permintaan otonomi khusus.

“Riau tidak sedang mencari pemisahan, tetapi keistimewaan untuk mengatur dirinya berdasarkan nilai budaya dan sejarahnya sendiri,” tuturnya.

Senada, M. Erwan, salah satu penyusun naskah akademik DIR, menyebut ada tujuh alasan utama Riau layak menyandang status daerah istimewa. Faktor budaya, sejarah, dan bahasa ditempatkan di posisi utama, sedangkan kekayaan sumber daya alam justru berada di urutan terakhir.

“Kami ingin dunia tahu: perjuangan ini bukan soal minyak dan gas, tetapi soal jati diri,” ungkapnya.

Dengan dukungan masyarakat dan pengakuan dari kalangan media nasional, langkah Riau menuju status Daerah Istimewa kini memasuki babak baru. Perjuangan ini diyakini bukan hanya untuk Riau, melainkan juga untuk mempertegas wajah kebudayaan Indonesia yang berdaulat dan berakar pada nilai-nilai lokal.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.