Peristiwa

Karhutla Masih Kepung Riau, Tujuh Daerah Dilanda Asap dan Api Tak Kunjung Padam

27
×

Karhutla Masih Kepung Riau, Tujuh Daerah Dilanda Asap dan Api Tak Kunjung Padam

Sebarkan artikel ini
Karhutla Masih Kepung Riau, Tujuh Daerah Dilanda Asap dan Api Tak Kunjung Padam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Riau mencatat, kebakaran masih berlangsung di wilayah Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Siak, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, serta Kota Pekanbaru. (R45/HO- BPBD-Damkar)

Pekanbaru, Rakyat45.com – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali menghantui Provinsi Riau. Hingga awal November 2025, tujuh kabupaten dan kota masih dilaporkan terbakar, dengan sebagian titik api berada di kawasan konservasi dan sulit dijangkau.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Riau mencatat, kebakaran masih berlangsung di wilayah Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Siak, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, serta Kota Pekanbaru.

Kepala BPBD-Damkar Riau M. Edy Afrizal mengungkapkan, sebagian kebakaran merupakan titik baru yang muncul akibat kondisi cuaca panas ekstrem, sementara sisanya masih dalam proses pendinginan.

“Saat ini tim darat dan udara terus berupaya memadamkan api. Di beberapa daerah, pemadaman dilakukan dengan helikopter karena lokasi sulit dijangkau dan minim sumber air,” ujarnya kepada Rakyat45.com, Minggu (2/11/2025).

Salah satu lokasi yang cukup parah berada di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Indragiri Hulu. Di kawasan konservasi itu, petugas kesulitan mencari sumber air untuk pemadaman, sehingga water bombing menjadi satu-satunya cara efektif untuk mengendalikan api.

Meski begitu, Edy memastikan situasi masih terkendali. Sebagian besar titik api terjadi di tanah mineral, bukan di lahan gambut yang lebih sulit dipadamkan.

“Api di tanah mineral lebih cepat padam dibanding di gambut. Namun, tim tetap siaga karena angin kering bisa membuat bara kembali menyala,” jelasnya.

Upaya pemadaman kini melibatkan ratusan personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api (MPA). Selain memadamkan api, petugas juga melakukan patroli untuk mencegah kebakaran meluas ke kawasan permukiman.

Kebakaran hutan di Riau bukan hanya mengancam ekosistem dan satwa liar, tetapi juga menimbulkan kabut asap yang mulai terasa di sejumlah daerah. Warga berharap pemerintah segera menetapkan langkah tegas agar Karhutla tidak terus menjadi bencana tahunan di Bumi Lancang Kuning.

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.