Politik

Riau Siap Bangun PSEL: Gubernur Wahid Dorong Energi dari Sampah

25
×

Riau Siap Bangun PSEL: Gubernur Wahid Dorong Energi dari Sampah

Sebarkan artikel ini
Riau Siap Bangun PSEL: Gubernur Wahid Dorong Energi dari Sampah
Gubernur Riau Abdul Wahid (tegah), Bupati Siak Afni Zulfiani (Kiri), Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho (Kanan). /R45/Md

Pekanbaru, Rakyat45.com – Gubernur Riau Abdul Wahid menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Siak Afni Zulfiani, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, serta sejumlah pejabat daerah lainnya untuk mempercepat rencana pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Provinsi Riau. Pertemuan ini berlangsung di Rumah Dinas Gubernur, Pekanbaru, pada Senin (3/11/2025).

Dalam arahannya, Gubernur Wahid menegaskan bahwa program PSEL merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat untuk mewujudkan pengelolaan sampah modern yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui fasilitas ini, sampah tidak hanya menjadi beban, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

“Hari ini kita berkumpul untuk menindaklanjuti penugasan pemerintah pusat melalui Danantara. Daerah harus siap, baik dari sisi regulasi, lahan, maupun teknis, agar proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik ini bisa segera terealisasi,” ujar Wahid.

Gubernur Wahid menyampaikan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan lahan sekitar 40 hektare untuk mendukung pembangunan PSEL. Lokasi tersebut rencananya akan menjadi pusat pengolahan sampah regional yang melibatkan Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Kampar.

“Kita sudah berkomunikasi dengan Menteri Lingkungan Hidup agar proyek ini dapat dipercepat. Pemerintah pusat juga mendorong kolaborasi antar daerah sehingga pengelolaan sampah bisa dilakukan secara terpadu,” jelasnya.

Selain lahan, pemerintah pusat juga telah menyiapkan skema pembiayaan khusus agar proyek ini tidak membebani keuangan daerah. Pembangunan akan melibatkan BUMN dan Danantara, dengan PLN sebagai pembeli hasil listrik dari PSEL.

“Harga listrik dari PSEL ditetapkan sebesar USD 0,20 per kWh. Daerah tidak perlu menanggung biaya tipping fee, sementara jaringan listrik akan menjadi tanggung jawab PLN,” tambahnya.

Dari sisi bahan baku, Gubernur Wahid memastikan bahwa Riau telah memenuhi kriteria minimal yang ditetapkan pemerintah pusat. Berdasarkan data terkini, timbulan sampah di Pekanbaru mencapai 1.011 ton per hari, Siak 192 ton, dan Kampar 350 ton.

“Dengan total pasokan lebih dari 1.500 ton per hari, Riau sudah sangat siap mendukung operasional PSEL. Potensi energi dari sampah ini bisa menjadi solusi ganda, mengatasi persoalan lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan energi daerah,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Embiyarman, menegaskan bahwa program ini akan menjadi langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang bernilai tambah ekonomi.

“Lahan sudah disiapkan di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Ini merupakan aset milik Pemprov dengan luas sekitar 40 hektare. Di sana nanti akan dibangun fasilitas PSEL yang menggunakan teknologi waste to energy, RDF, biogas, hingga komposting skala besar,” jelasnya.

Ia menambahkan, pembangunan PSEL di Riau selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang percepatan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik, serta Perpres Nomor 12 Tahun 2025 yang menjadikan pengelolaan sampah sebagai program prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029.

“Kami optimis, dengan sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota, Riau bisa menjadi contoh daerah yang sukses mengubah masalah sampah menjadi peluang energi masa depan,” tutup Embiyarman.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.