Rakyat45.com, Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Heddy Lugito, menegaskan bahwa kritik dari media massa merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan lembaganya. Menurutnya, masukan dan sorotan publik justru menjadi energi untuk memperkuat kualitas penegakan etik penyelenggara pemilu di Indonesia.
“Media tidak perlu ragu. Jika ingin mengkritik DKPP, sampaikan saja. Kritik itu ibarat vitamin yang membuat lembaga ini semakin sehat. Tanpa kritik, DKPP tidak akan berkembang,” ujar Heddy dalam keterangan resminya, Jumat (21/11/2025).
Heddy juga menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang konsisten mengawal proses penegakan Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dan menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat luas. Menurutnya, hubungan yang terjalin antara DKPP dan media selama ini berjalan sangat baik.
Meski demikian, Heddy tetap mendorong agar media massa tidak berhenti menyampaikan kritik maupun saran konstruktif. Ia menilai kolaborasi tersebut penting untuk memperkuat transparansi dan pemahaman publik terkait kerja DKPP.
Dalam kesempatan itu, Heddy juga menyinggung derasnya arus informasi palsu di media sosial. Ia menyebut hoaks sebagai “racun” yang bisa merusak logika dan kewarasan publik.
“Situasi sekarang membuat batas antara benar dan salah semakin kabur. Karena itu, peran media bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi cahaya yang mencerahkan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DKPP Syarmadani berharap media dapat terus berperan sebagai watchdog atau pengawas independen bagi DKPP. Ia menyebut pers memiliki posisi strategis dalam memastikan integritas dan profesionalitas penyelenggara pemilu tetap terjaga.
“Kami berharap rekan-rekan media semakin memahami peran DKPP dalam menjaga integritas, kemandirian, dan kredibilitas penyelenggara pemilu melalui penegakan KEPP,” ujarnya.
DKPP menegaskan komitmennya untuk terus terbuka terhadap evaluasi publik demi memperkuat kepercayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu.***












