Bengkalis, Rakyat45.com – Suasana dialog yang hangat namun penuh keseriusan, Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso menerima kunjungan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Riau–Kepulauan Riau di Ruang Rapat Hang Tuah, lantai 2 Kantor Bupati Bengkalis, Senin (24/11/2025).
Pertemuan ini melampaui sekadar agenda protokoler; ia menjadi arena pertukaran gagasan strategis antara pemerintah daerah dan generasi intelektual muda yang mencermati denyut persoalan Bengkalis dengan saksama.
Audiensi yang dipimpin Ketua Umum BADKO HMI Riau–Kepri, Wiriyanto Aswir, menyoroti sejumlah isu krusial yang membentuk dinamika Bengkalis sebagai wilayah perbatasan.
Fokus pembahasan mencakup peningkatan layanan Roll-on/Roll-off (RORO), meningkatnya ancaman tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta peredaran narkotika di kawasan pulau terluar, terutama Pulau Rupat.
BADKO HMI juga menggarisbawahi perlunya percepatan pengembangan tambak udang sebagai sektor unggulan yang memiliki daya ungkit ekonomi signifikan bagi masyarakat.
Wiriyanto menegaskan bahwa Bengkalis, sebagai “gerbang terdepan” yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, membutuhkan perangkat kebijakan yang lebih solid serta kolaborasi lintas-sektor.
“Kami hadir tidak hanya membawa kritik dan aspirasi, tetapi juga menawarkan sinergi. Komitmen bersama penting agar setiap persoalan dapat ditangani secara menyeluruh,” ungkap Wiriyanto
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Bagus Santoso menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian HMI terhadap pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bergerak sendiri dalam menyelesaikan persoalan strategis.
“Pemerintah tidak bekerja dalam ruang hampa. Kehadiran HMI menunjukkan bahwa pembangunan adalah kerja kolektif. Dengan kolaborasi, percepatan perubahan bukan hanya memungkinkan, tetapi juga dapat diwujudkan secara berkelanjutan,” ujar Bagus.
Mengenai pelayanan RORO, Wabup memastikan bahwa Pemkab Bengkalis telah dan terus melakukan pembenahan. Penambahan armada, penyempurnaan sistem e-ticketing, serta berbagai inovasi pelayanan telah dijalankan. Ia juga mengingatkan bahwa rencana pembangunan Jembatan Bengkalis–Sungai Pakning tetap menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kepadatan dan memperkuat konektivitas transportasi.
“Pelayanan RORO kini lebih stabil dibanding beberapa bulan lalu. Namun kelancaran ini hanya bisa dipertahankan jika semua pihak disiplin dan mematuhi prosedur,” tegasnya.
Berbicara mengenai pengembangan ekonomi lokal, Wabup menilai tambak udang sebagai salah satu pilar pertumbuhan baru yang layak didorong. “Potensinya nyata dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Namun, pengelolaannya harus bertanggung jawab agar keberlanjutannya tetap terjaga,” imbuhnya.
Dalam perspektif keamanan wilayah, Kasat Intel Polres Bengkalis, Iswandi, memaparkan situasi terbaru terkait TPPO dan peredaran narkotika. Ia mengakui bahwa posisi Bengkalis sebagai wilayah perairan terbuka menjadikannya rentan terhadap aktivitas ilegal lintas batas.
“Setiap kasus kami tindak tegas dengan kerja keras aparat serta dukungan informasi masyarakat. Kolaborasi publik menjadi fondasi penting dalam pencegahan,” tuturnya.
Iswandi menutup pemaparannya dengan mengajak pemuda, khususnya HMI, untuk terus memperkuat peran sebagai agen pencegahan dan pengawasan sosial, mengingat generasi muda memiliki posisi strategis dalam menjaga ketahanan moral dan keamanan masyarakat.**












