Ekonomi

Pemerintah Pacu Belanja dan Perkuat Stimulus untuk Jaga Laju Ekonomi Akhir 2025

18
×

Pemerintah Pacu Belanja dan Perkuat Stimulus untuk Jaga Laju Ekonomi Akhir 2025

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Pacu Belanja dan Perkuat Stimulus untuk Jaga Laju Ekonomi Akhir 2025
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai memimpin rapat Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) di Jakarta, Rabu (26/11/2025). ( R45/Humas Ekon)

Jakarta, Rakyat45.com –  Menjelang penutupan tahun 2025, pemerintah mempercepat berbagai kebijakan ekonomi untuk memastikan pertumbuhan nasional tetap terjaga. Mobilitas masyarakat yang meningkat dan konsumsi akhir tahun mendorong pemerintah memperkuat koordinasi lintas kementerian guna menjaga stabilitas ekonomi Kuartal IV.

Dalam rapat Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) di Jakarta, Rabu (26/11/2025), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa percepatan belanja kementerian/lembaga menjadi kunci mendorong aktivitas ekonomi di penghujung tahun.

“Kami memonitor realisasi belanja serta berbagai kebijakan yang dirancang untuk memperkuat pertumbuhan Kuartal IV, termasuk antisipasi periode Natal dan Tahun Baru,” terang Airlangga dalam konferensi pers.

Sejumlah program prioritas terus digenjot untuk menjaga daya beli, mulai dari Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, hingga elektrifikasi perdesaan dan penguatan kawasan nelayan.

Pemerintah juga mempercepat implementasi paket kebijakan 8+4+5 serta BLT Kesra sebagai bantalan konsumsi masyarakat. Dorongan ini diperkirakan memberi kontribusi signifikan terhadap penguatan sektor perdagangan, jasa, dan UMKM pada akhir tahun.

Untuk menjaga kelancaran arus liburan Nataru, pemerintah menggelar program diskon transportasi, meliputi tiket kereta, kapal laut, penyeberangan, dan pesawat.

Salah satu insentif terbesar adalah diskon tarif tol pada 22, 23, dan 31 Desember, dengan potongan 10–20% di 26 ruas tol, termasuk jaringan Jabodetabek, Trans Jawa, dan Trans Sumatra.

Insentif transportasi ini diprediksi meningkatkan volume perjalanan sekaligus mendorong belanja masyarakat di berbagai daerah.

Kementerian memperkirakan libur panjang Desember 2025 hingga Januari 2026 akan memicu peningkatan signifikan aktivitas wisata.

100 juta pergerakan wisatawan domestik, 1,3 juta kedatangan wisatawan mancanegara pada Desember, 244 event nasional dan internasional yang digelar di berbagai daerah.

Lonjakan kunjungan wisata diproyeksikan menjadi katalis pertumbuhan sektor akomodasi, kuliner, dan transportasi, sekaligus memperkuat perputaran ekonomi daerah.

Guna memperkuat konsumsi rumah tangga, pemerintah menyiapkan serangkaian agenda belanja nasional seperti, Harbolnas 12.12, Indonesia Great Sale, EPIC Sale.

Program tersebut ditargetkan menciptakan transaksi bernilai puluhan triliun rupiah, terutama untuk sektor e-commerce, ritel, UMKM, dan produk lokal.

Sektor properti tetap menjadi perhatian pemerintah karena kontribusinya terhadap industri turunan dan penyerapan tenaga kerja. Sejumlah stimulus yang akan berlanjut pada 2026 meliputi, FLPP 350 ribu unit rumah MBR, BSPS 400 ribu rumah, PPN DTP 100% untuk pembelian rumah, KUR Perumahan, yang semuanya menjadi bagian dari pendorong utama Program 3 Juta Rumah.

Pemerintah juga mempercepat pembaruan ekosistem perizinan melalui PP 28/2025 dan penyempurnaan sistem OSS RBA. Dari total 27 aturan pelaksanaan, mayoritas telah diterbitkan dan sisanya dalam tahap finalisasi.

Penyederhanaan izin usaha ini diharapkan meningkatkan masuknya investasi baru, memperkuat sektor manufaktur, dan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi tahun 2026.***