Rakyat45.om, Pekanbaru – Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hingga awal pekan ini, komoditas tersebut masih bertahan di kisaran Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal yang biasanya berada di level Rp40–Rp50 ribu per kilogram.
Pantauan Rakyat45.com di Pasar Selasa Panam, cabai merah asal Bukittinggi dijual dengan harga Rp80 ribu per kilogram, sementara cabai merah dari Medan dipatok Rp70 ribu per kilogram. Keduanya mengalami lonjakan cukup tajam dibandingkan harga hari-hari biasa.
Salah satu pedagang, Robi Habeta, menyampaikan bahwa stok cabai sempat benar-benar kosong dua hari setelah bencana melanda wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Utara, dua daerah yang menjadi pemasok utama cabai ke Riau.
“Sempat tidak ada barang sama sekali. Begitu stok hilang dan permintaan tetap tinggi, harga langsung melonjak. Bahkan sempat tembus Rp160 ribu per kilo,” ujar Robi.
Robi menambahkan, biasanya memasuki November hingga Desember pasokan dari Aceh dan Sumatera Utara melimpah karena panen raya. Namun tahun ini, kondisi berbeda. “Cabai dari Aceh malah tidak ada sama sekali saya dapatkan,” katanya.
Untuk komoditas sayuran lainnya, harga relatif stabil. Sayur-mayur yang berasal dari petani lokal Riau terpantau normal, sedangkan sayuran yang didatangkan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara hanya mengalami kenaikan kecil dan masih terjangkau.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Riau, M. Taufiq OH, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus melakukan langkah antisipasi untuk menjaga pasokan.
“Kami berkoordinasi dengan provinsi penghasil cabai agar suplai tetap tersedia. Salah satunya, kami sudah mendatangkan cabai merah dari Sleman sebagai langkah stabilisasi harga,” ujarnya.
Pemerintah berharap pasokan segera kembali normal sehingga harga cabai bisa turun ke tingkat yang lebih terjangkau bagi masyarakat.***












