Ekonomi

Antisipasi Krisis Pangan, Desa Kembung Baru Tanam Serentak Ubi Kayu dan Keladi

151
×

Antisipasi Krisis Pangan, Desa Kembung Baru Tanam Serentak Ubi Kayu dan Keladi

Sebarkan artikel ini
Teks foto; Camat Bantan, Rafli Kurniawan, S.IP., M.Si., didampingi Kepala Desa Kembung Baru, Sugeng Raharjo, S.Pd.I., dan Sekretaris Desa Kembung Baru, Suhendra, S.Pd.I., bersama penyuluh pertanian dan pendamping desa berfoto bersama saat kegiatan Launching Penanaman Ubi Kayu dan Keladi Serentak di Desa Kembung Baru, Senin (8/12/2025)/R45/Indra.

Bantan, Rakyat45.com – Ketika isu krisis pangan menjadi perhatian nasional dan harga komoditas terus berfluktuasi, Pemerintah Desa Kembung Baru di pesisir Kecamatan Bantan memilih untuk segera bertindak. Desa ini justru menjadi contoh bahwa desa bisa bergerak lebih cepat daripada kota.

Pemerintah Desa Kembung Baru meluncurkan program penanaman ubi kayu dan keladi secara serentak. Langkah ini bukan sekadar menanam tanaman pangan, tetapi juga membangun cadangan pangan alami yang dapat membantu masyarakat menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Selama ini, ubi kayu dan keladi sering dianggap sebagai komoditas “kelas belakang”. Padahal, keduanya murah, mudah dibudidayakan, tahan perubahan cuaca, dan berpotensi menjadi sumber pangan alternatif yang penting. Kembung Baru melihat peluang ini lebih awal sebelum banyak daerah lain menyadarinya.

Gerakan ini juga menunjukkan bahwa desa kini tidak lagi menunggu instruksi pembangunan. Dengan memanfaatkan lahan kosong dan area pinggir desa, Kembung Baru menjadikannya sebagai pusat produksi pangan alternatif yang siap menopang kebutuhan masyarakat, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun.

Langkah ini sejalan dengan target Swasembada Pangan 2025, salah satu prioritas Asta Cita pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menempatkan desa sebagai fondasi ketahanan pangan, dan Kembung Baru menjadi salah satu desa yang meresponsnya lebih cepat.

Camat Bantan, Rafli Kurniawan, S.IP., M.Si., mengapresiasi langkah tersebut. “Gerakan penanaman komoditas pangan lokal seperti ubi kayu dan keladi adalah kontribusi nyata desa dalam memperkuat ketahanan pangan.

Pemerintah kecamatan sangat mendukung inisiatif ini karena sejalan dengan kebijakan nasional. Dari langkah sederhana ini terlihat jelas pesan penting:l, ketahanan pangan Indonesia akan lahir dari desa-desa yang bergerak sebelum krisis datang,” ujar Camat Bantan.

Pj. Kepala Desa Kembung Baru, Sugeng Raharjo, S.Pd.I., menegaskan bahwa program tersebut tidak boleh berhenti pada seremoni.

“Yang utama adalah manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Pemerintah desa berkomitmen mendukung setiap upaya menuju kemandirian pangan, terutama menjelang target Swasembada Pangan 2025,” ungkap PJ Kades Kembung Baru, kepada Rakyat45.com, Senin 8 Desember 2025.

Pantauan media menunjukkan hadirnya jajaran Kecamatan Bantan, perwakilan P3MD, Sekretaris Desa Kembung Baru Suhendra, S.Pd.I., penyuluh pertanian, Direktur BUMDes, Bhabinkamtibmas, serta para pendamping desa.

Kolaborasi lintas elemen ini menjadi fondasi kuat agar gerakan pangan desa dapat berlanjut, tidak hanya berhenti pada satu musim tanam.

Desa Kembung Baru memberi pesan tegas kepada Indonesia: masa depan pangan bukan hanya soal teknologi canggih, tetapi tentang keberanian desa untuk mulai bergerak lebih awal ketika bangsa membutuhkannya.**