Rakyat45.com, Pekanbaru – Fenomena kopi keliling di Kota Pekanbaru kian mencuri perhatian. Bukan sekadar minuman penghilang kantuk, kopi kini menjelma menjadi simbol kreativitas, keberanian, dan semangat wirausaha pelaku UMKM. Gerai-gerai kopi kecil yang hadir dengan konsep mobile ini terus bermunculan dan berubah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi banyak anak muda.
Keterjangkauan modal awal, fleksibilitas menentukan titik jual, serta tingginya permintaan masyarakat membuat usaha kopi keliling semakin diminati. Di lokasi-lokasi seperti perkantoran, kampus, hingga jalan-jalan utama, gerobak kopi hadir sebagai pilihan praktis bagi warga yang membutuhkan kafein tanpa harus masuk ke kedai besar. Didukung promosi digital dan konsep cepat saji (grab-and-go), bisnis ini tampil sebagai opsi menarik bagi pelaku usaha bermodal terbatas.
Dengan harga mulai Rp8.000–Rp12.000 per cup, pelanggan dapat menikmati kopi yang tak kalah nikmat dari gerai ternama. Kombinasi rasa yang pas, pelayanan cepat, dan kemasan kekinian membuat kopi keliling semakin digemari, terutama oleh mahasiswa dan pekerja muda.
Para pelaku usaha memanfaatkan berbagai jenis kendaraan, mulai dari motor modifikasi, becak motor, hingga e-cart ramah lingkungan untuk menjajakan produk mereka. Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari americano, kopi susu aren, matcha, milo, thai tea, hingga kopi tubruk yang menjadi favorit sebagian besar pembeli.
Konsep sederhana namun efisien ini membuat kopi keliling menjadi alternatif yang lebih mudah diakses dibandingkan kafe. Banyak pedagang bahkan menyediakan sistem drive-thru sederhana serta beberapa kursi bagi pelanggan yang ingin menikmati kopi sejenak di tempat.
Sejumlah brand lokal mulai menjadi sorotan publik. Nama-nama seperti Saka Kopi, Kopiers, Kopi Sero, Kopi Ajoe, Kopling, Coffee MS, Kopi Roaming, Mantap Kopi, Sekian Kopi, Road Kopi, Mada Kopi, Tepi Jalan, Wir Kopi, hingga Dude’s Coffee x Lemonade kini semakin akrab di telinga masyarakat. Masing-masing hadir dengan identitas unik, desain gerobak estetik, serta kemasan menarik yang ramah unggahan media sosial.
“Aku hampir tiap hari beli kopi gerobak, soalnya cepat dan murah. Tinggal singgah sebentar langsung jadi,” ujar Perdi Kurniawan, pelanggan setia Tepi Jalan di Jalan Naga Sakti, Selasa (9/12/2025). Ia mengaku tak pernah melewatkan ngopi pagi sebelum berangkat kuliah.
Hal senada disampaikan Angga, seorang sales motor di Pekanbaru. “Kerja di lapangan bikin cepat haus. Biasanya sehari dua kali beli Kopi Susu Aren di Saka Kopi. Lebih praktis daripada harus ke kafe,” ujarnya.
Kehadiran kopi keliling juga membawa angin segar bagi perkembangan UMKM lokal. Dengan modal relatif minim namun peluang berkembang yang tinggi, banyak generasi muda tertarik terjun membuka usaha serupa. Konsep yang fleksibel dan mudah beradaptasi dengan tren membuat bisnis ini terus bertambah jumlahnya di berbagai titik kota.
Melihat antusiasme masyarakat, tren kopi keliling diprediksi tidak akan meredup dalam waktu dekat. Bahkan, bukan mustahil konsep ini akan menjadi ikon kuliner jalanan baru di Pekanbaru.
Kopi keliling hadir sebagai solusi cepat, hemat, dan tetap nikmat—menjawab kebutuhan pecinta kopi yang menginginkan kualitas tanpa ribet. Kota Pekanbaru pun semakin hidup dengan kreativitas para pelaku usaha lokal yang berani menghadirkan inovasi di tengah persaingan bisnis minuman kekinian.***












