Rakyat45.com, Pekanbaru – Intensitas hujan yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir kembali memicu kekhawatiran warga Kota Pekanbaru terhadap potensi banjir. Sejumlah kawasan permukiman hingga ruas jalan utama dinilai rawan tergenang air setiap kali hujan deras mengguyur.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Rois, menegaskan bahwa persoalan banjir tidak bisa semata-mata dikaitkan dengan faktor cuaca ekstrem. Menurutnya, masalah utama justru terletak pada sistem drainase kota yang tidak berfungsi secara optimal.
“Curah hujan memang tinggi, tapi banjir yang berulang menunjukkan ada persoalan serius pada drainase. Banyak saluran air yang tersumbat bahkan ditutup permanen,” ujar Rois, Selasa (16/12/2025).
Ia menilai kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan terkesan kurang mendapatkan perhatian serius. Penutupan drainase oleh pemilik bangunan, kata Rois, harus ditindak tegas karena berdampak langsung pada lingkungan sekitar.
“Drainase yang ditutup seharusnya dibongkar. Jika dibiarkan, genangan air akan terus terjadi dan merugikan masyarakat luas,” tegasnya.
Selain persoalan infrastruktur, Rois juga menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membangun sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing. Padahal, keberadaan sumur resapan dinilai mampu mengurangi limpasan air hujan ke permukaan.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, Rois meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti BPBD, Dinas PUPR, serta Dinas Perkim agar meningkatkan kesiapsiagaan. Menurutnya, kesiapan peralatan, personel, dan sistem informasi kepada masyarakat harus menjadi prioritas utama.
Ia juga membuka opsi kerja sama dengan pemerintah pusat jika keterbatasan alat menjadi kendala. “Balai PUPR yang ada di Pekanbaru bisa diajak berkolaborasi agar penanganan banjir lebih maksimal,” katanya.
Lebih jauh, Rois menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat. Ia menilai pendekatan persuasif melalui sosialisasi oleh pihak kelurahan dan kecamatan akan lebih efektif dalam menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ini persoalan bersama, sehingga kesadaran masyarakat harus terus dibangun,” pungkasnya.***












