Daerah

Karnaval Tempo Doeloe Lalang Festival 2025 Hidupkan Kenangan Kampung di Sungai Apit

26
×

Karnaval Tempo Doeloe Lalang Festival 2025 Hidupkan Kenangan Kampung di Sungai Apit

Sebarkan artikel ini
Karnaval Tempo Doeloe Lalang Festival 2025 Hidupkan Kenangan Kampung di Sungai Apit
Bupati Siak, Afni Zulkifli bersama Masyarakat Siak di acara Karnaval Tempo Doeloe Lalang Festival 2025./R45/Suhardi

Rakyat45.com, Sungai Apit – Ribuan warga memadati ruas jalan Kampung Lalang, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, sejak pagi hari untuk ambil bagian dalam Karnaval Tempo Doeloe Lalang Festival 2025, Selasa (16/12/2025). Perhelatan budaya ini sukses menyulap kampung menjadi potret kehidupan masa lalu yang sarat nilai kebersamaan.

Peserta karnaval datang dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang tua. Mereka tampil mengenakan busana khas tempo dulu, membawa perlengkapan tradisional, serta memperagakan kesenian rakyat seperti musik dan tarian kampung. Suasana hangat dan meriah pun terasa sepanjang rute karnaval.

Bupati Siak, Afni Zulkifli, yang hadir melepas peserta karnaval, mengajak masyarakat untuk kembali mengenang kehidupan kampung pada masa lalu yang sederhana namun penuh makna.

Menurutnya, kehidupan tempo dulu mengajarkan nilai kesederhanaan yang justru memiliki keindahan tersendiri. Meski serba terbatas, kebersamaan dan kekompakan masyarakat menjadi kekuatan utama.

“Kesederhanaan hidup di kampung itulah yang membentuk jati diri kita. Walaupun sederhana, namun tetap terlihat keren dan membanggakan,” ujar Afni di hadapan warga.

Ia menegaskan bahwa menjaga tradisi dan budaya lokal merupakan cara untuk memperkuat rasa memiliki terhadap kampung halaman, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap Sungai Apit dan Kabupaten Siak secara keseluruhan.

“Melalui kegiatan ini, semoga rasa sayang kita terhadap Kampung Lalang, Sungai Apit, dan Siak semakin tumbuh,” tuturnya.

Selain soal budaya, Bupati Afni juga menyoroti persoalan lingkungan yang mengancam keberlangsungan kampung, khususnya abrasi di kawasan tepi sungai dan laut. Ia mengingatkan bahwa dampak alam tersebut telah menyebabkan sejumlah rumah warga terdampak dan rusak.

“Saya cukup khawatir melihat kondisi tepi kampung yang semakin tergerus. Ini adalah ujian bagi kita semua untuk bersama-sama menjaga alam dan kampung,” katanya.

Ia menekankan bahwa kehilangan tanah mungkin masih bisa dicari pengganti, namun kehilangan kampung dan makam leluhur akan menjadi kehilangan yang tak tergantikan.

Dalam kesempatan itu, Afni turut mengapresiasi keterlibatan masyarakat dan generasi muda yang aktif melestarikan budaya melalui karnaval tersebut. Ia berharap Lalang Festival dapat terus digelar secara berkelanjutan dan menjadi agenda budaya tahunan.

Sepanjang karnaval, warga disuguhi beragam atraksi budaya, mulai dari permainan tradisional anak-anak, alat rumah tangga tempo dulu, hingga pertunjukan seni lokal. Iringan musik kampung menambah nuansa nostalgia yang kental dan menghidupkan suasana.

Karnaval ini menjadi pembuka rangkaian Tempo Doeloe Lalang Festival 2025 yang dijadwalkan berlangsung selama lima hari ke depan, dengan berbagai pertunjukan budaya dan hiburan rakyat sebagai daya tarik utama.***