Bengkalis, Rakyat45.com – Di wajah kecil yang duduk berbaris rapi itu, tersimpan rasa takut, harap, dan keberanian yang belum sempat terucap. Senin, 22 Desember 2025, menjadi hari yang akan lama mereka kenang.
Bagi 100 anak yatim piatu dan kaum dhuafa di Bengkalis, momen tersebut bukan sekadar rutinitas khitan massal, melainkan perjumpaan dengan kepedulian yang memberi mereka rasa diterima dan diperhatikan.
Hari ini, PT Bumi Laksamana Jaya (Perseroda) memilih merayakan ulang tahun ke-24, bukan dengan kemeriahan seremonial, melainkan dengan sebuah pesan kemanusiaan yang sederhana namun mendalam, merawat masa depan anak-anak yang kerap luput dari sorotan.
Di tengah keterbatasan ekonomi dan sosial, khitan massal menjadi jembatan antara kewajiban agama, hak kesehatan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Qur’an dan Rumah Yatim Aisyah, Desa Kuala Alam, tersebut secara resmi dibuka oleh Bupati Bengkalis melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri. Pembukaan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan sosial yang sarat nilai empati, solidaritas, dan tanggung jawab bersama terhadap generasi muda.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komisaris PT Bumi Laksamana Jaya (Perseroda) Bengkalis, Heri Indra Putra, Manajer Humas dan CSR PT BLJ, Elmiawati Safarina, Kepala Bappeda Bengkalis, Rinto, Kepala Dinas Sosial, H. Hambali, Penjabat Kepala Desa Kuala Alam, Penjabat Kepala Desa Air Putih, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Kehadiran para pemangku kepentingan lintas sektor ini mencerminkan kuatnya sinergi antara pemerintah daerah, BUMD, dan masyarakat dalam menghadirkan program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Rangkaian kegiatan berlangsung dalam balutan tradisi dan kearifan lokal. Tabuhan kompang dan atraksi pencak silat mengiringi langkah anak-anak menuju Gedung Yayasan Aisyah Berbagi, menghadirkan suasana sakral sekaligus penuh makna.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan tepuk tawar, penyerahan bingkisan, serta uang saku kepada para peserta sebuah simbol doa dan harapan agar mereka tumbuh kuat, sehat, dan percaya diri menatap masa depan.
Komisaris PT BLJ, Heri Indra Putra, menegaskan bahwa khitan massal ini merupakan kegiatan kedua yang diselenggarakan perusahaan sebagai bentuk keberlanjutan komitmen sosial. Ia mengakui, masih banyak keluarga yang secara ekonomi belum mampu memenuhi kewajiban agama sekaligus kebutuhan kesehatan bagi anak-anak mereka.
“Kami ingin kehadiran PT BLJ benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya melalui aktivitas usaha, tetapi lewat sentuhan kemanusiaan yang nyata,” ujar Heri.
Menurutnya, sebagai perusahaan daerah, PT BLJ memiliki tanggung jawab moral untuk tumbuh bersama masyarakat yang menjadi bagian dari ekosistemnya, sehingga manfaat keberadaan perusahaan dapat dirasakan secara langsung dan berkelanjutan.” ungkap Komisaris PT BLJ.
Sementara itu, Bupati Bengkalis Kasmarni yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri menyampaikan, apresiasi Pemerintah Kabupaten Bengkalis atas langkah PT BLJ yang dinilainya mencerminkan peran ideal sebuah Badan Usaha Milik Daerah.
“Kegiatan ini adalah contoh bagaimana perusahaan daerah hadir sebagai mitra sosial pemerintah. Semoga seluruh ikhtiar ini menjadi amal ibadah dan membawa keberkahan bagi semua pihak,” ucap Johan dalam sambutannya.
Ia menambahkan, program khitan massal tidak hanya membantu masyarakat kurang mampu, tetapi juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan anak, sekaligus memperkuat nilai kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Johan menegaskan bahwa khitan merupakan kewajiban dalam ajaran Islam sekaligus fondasi penting bagi kesehatan. Perhatian terhadap anak sejak usia dini, menurutnya, adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah.
“Kami berharap anak-anak yang hari ini dikhitan tumbuh menjadi generasi yang sehat jasmani, matang secara mental, berakhlak mulia, dan kelak menjadi pilar pembangunan Kabupaten Bengkalis,” tutup Johan.
Saat kegiatan berakhir, suasana haru dan lega menyelimuti lokasi. Tangis yang sempat pecah perlahan berganti senyum. Dari sebuah perayaan ulang tahun perusahaan, lahir pesan yang kuat dan universal
Kemajuan sejati bukan tentang seberapa besar sebuah perusahaan bertumbuh, melainkan seberapa luas manfaat yang mampu ditinggalkannya bagi kemanusiaan.
