Daerah

Pemprov Riau Dorong Produksi Blok Rokan, DBH Migas Diharap Kembali Menguat

14
×

Pemprov Riau Dorong Produksi Blok Rokan, DBH Migas Diharap Kembali Menguat

Sebarkan artikel ini
Pemprov Riau Dorong Produksi Blok Rokan, DBH Migas Diharap Kembali Menguat
Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, usai peresmian Injeksi Perdana Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap I oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Rumbai Camp, Selasa (23/12/2025)./R45/Md

Rakyat45.com, Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmennya mendukung peningkatan produksi migas di Blok Rokan sebagai bagian dari upaya nasional mencapai target 1 juta barel minyak per hari pada 2030. Optimalisasi produksi dinilai krusial agar manfaat sektor migas kembali dirasakan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.

Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, usai peresmian Injeksi Perdana Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap I oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Rumbai Camp, Selasa (23/12/2025).

SF Hariyanto mengatakan, teknologi CEOR menjadi langkah strategis untuk meningkatkan lifting minyak dari lapangan-lapangan tua di Rokan. Ia menilai, implementasi teknologi ini merupakan kelanjutan dari pencanangan peningkatan produksi migas nasional yang diresmikan Presiden RI pada 1 Juni 2024 di Dumai.

“Target nasional sudah jelas, 1 juta barel per hari pada 2030. Hari ini kita melihat tahapan nyata melalui injeksi perdana CEOR. Ini menjadi momentum penting untuk mendorong produksi migas Riau kembali naik,” ujarnya.

Plt Gubernur Riau juga menyoroti kondisi DBH Migas yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Padahal sebelumnya, Riau sempat menerima DBH Migas hingga Rp3,5 triliun per tahun.

“Kami memahami saat ini PHR masih fokus pada investasi dan penguatan operasi. Namun harapan kami, ketika produksi mulai meningkat, DBH Migas untuk daerah juga kembali membaik,” kata SF Hariyanto.

Menurutnya, DBH Migas memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya untuk pembiayaan infrastruktur dan pelayanan publik.

“Dana ini sangat penting untuk membangun jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Karena itu, peningkatan produksi migas harus memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Riau,” tegasnya.

Untuk memastikan kelancaran aktivitas hulu migas, Pemprov Riau telah membentuk Satgas Percepatan Operasi Hulu Migas. Satgas ini berfungsi sebagai jembatan koordinasi antara pemerintah daerah, aparat, dan pelaku industri migas agar kegiatan operasi berjalan aman dan kondusif.

“Kami ingin memastikan Riau tetap kondusif bagi investasi strategis nasional. Pemerintah daerah siap menjadi mitra yang aktif dan solutif,” jelasnya.

SF Hariyanto juga menyampaikan aspirasi dari daerah penghasil migas, seperti Kabupaten Siak, yang sangat berharap peningkatan DBH Migas untuk mendukung perbaikan infrastruktur.

“Daerah penghasil sangat menanti peningkatan DBH. Infrastruktur jalan di beberapa wilayah masih membutuhkan perhatian besar. Inilah alasan kami mendorong peningkatan produksi PHR,” ungkapnya.

Ia berharap, implementasi CEOR Tahap I dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan hasil optimal dalam jangka menengah hingga panjang.

“Mari kita jaga bersama aset negara ini. Dari Riau, sektor migas harus terus memberi kontribusi nyata bagi daerah dan ketahanan energi nasional,” pungkasnya.***