Daerah

Lewat Gerak Zapin, Perempuan Riau Jaga Identitas Budaya Melayu

18
×

Lewat Gerak Zapin, Perempuan Riau Jaga Identitas Budaya Melayu

Sebarkan artikel ini
Lewat Gerak Zapin, Perempuan Riau Jaga Identitas Budaya Melayu

Rakyat45.com, Pekanbaru – Tari Zapin kembali ditegaskan sebagai simbol penting jati diri Melayu Riau. Plt Ketua TP PKK Provinsi Riau, Adrias Hariyanto, mengukapkan peran sentral perempuan dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya tersebut agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Acara bertema “Perempuan Riau Bersatu dalam Gerak Zapin untuk Melestarikan Budaya Melayu” ini digelar di Studio TVRI Riau, Rabu (24/12/2025), dan menjadi ruang dialog tentang keberlanjutan seni tradisi di era modern.

Menurut Adrias, Tari Zapin merupakan hasil pertemuan budaya Melayu dan Arab yang masuk ke Riau bersamaan dengan penyebaran nilai-nilai Islam. Pada awalnya, Zapin berkembang sebagai media ungkapan spiritual dan kebersamaan, sebelum kemudian bertransformasi menjadi seni pertunjukan yang dikenal luas.

“Zapin tidak hanya mengandung unsur estetika, tetapi juga sarat nilai religius dan filosofi kehidupan masyarakat Melayu,” ujar Adrias.

Seiring waktu, Zapin mengalami berbagai penyesuaian dengan konteks sosial masyarakat. Sentuhan lokal memperkaya ragam gerak dan iringan musik, yang umumnya menggunakan gambus dan rebana. Perpaduan tersebut menciptakan irama khas yang menjadi ciri Zapin Riau.

Adrias menjelaskan bahwa keunikan Zapin terletak pada gerakannya yang lincah dan terstruktur, memadukan kekuatan kaki, tangan, dan sikap tubuh yang harmonis. Busana adat Melayu yang dikenakan penari turut memperkuat pesan budaya yang ingin disampaikan.

“Setiap gerakan Zapin memiliki makna. Di situlah nilai budaya diwariskan, bukan sekadar ditampilkan,” katanya.

Ia menegaskan, keberlanjutan Tari Zapin saat ini tidak terlepas dari peran aktif perempuan Riau. Banyak perempuan terlibat sebagai penari, pelatih, hingga pengelola sanggar yang secara konsisten mentransfer pengetahuan Zapin kepada generasi muda.

Melalui kreativitas perempuan, Zapin juga berkembang dalam bentuk kreasi baru yang tetap berpijak pada tradisi, namun dikemas lebih segar dan mudah diterima oleh kalangan muda.

“Perempuan Riau mampu menjembatani tradisi dan modernitas. Inovasi mereka membuat Zapin tetap hidup tanpa kehilangan jati diri,” ungkap Adrias.

Selain itu, keterlibatan penari perempuan dalam berbagai ajang budaya di tingkat daerah, nasional, hingga internasional dinilai berhasil meningkatkan eksistensi Zapin sebagai identitas budaya Riau.

Adrias menilai, Tari Zapin memiliki peran strategis sebagai sarana pendidikan budaya. Melalui Zapin, generasi muda diajak memahami nilai-nilai leluhur, memperkuat rasa kebanggaan, dan menjaga kesinambungan budaya Melayu di tengah arus globalisasi.

“Zapin adalah warisan yang harus terus dirawat. Dengan peran aktif perempuan, budaya Melayu Riau akan tetap berdiri kokoh di masa depan,” tutupnya.***