Rakyat45.com, Jakarta – Pemerintah pusat kembali menegaskan pentingnya kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan bahan kebutuhan pokok. Penguatan kolaborasi dinilai menjadi kunci utama dalam menekan inflasi, khususnya di penghujung tahun 2025.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ahmad Wiyagus saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti seluruh pemerintah daerah se-Indonesia, Senin (29/12/2025).
Dalam arahannya, Wamendagri menyebut pengendalian inflasi di akhir tahun merupakan ujian nyata atas efektivitas kebijakan pemerintah selama setahun terakhir. Menurutnya, tantangan stabilitas harga tidak bisa ditangani secara sektoral, melainkan membutuhkan sinergi lintas level pemerintahan.
“Sesuai arahan Presiden RI, semangat gotong royong harus menjadi fondasi utama. Pemerintah pusat dan daerah wajib berjalan seiring agar masyarakat tidak terbebani lonjakan harga,” tegas Ahmad Wiyagus.
Ia menekankan, kolaborasi tersebut sangat penting untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga bahan pokok tetap terjangkau, terutama di wilayah yang terdampak bencana alam dan gangguan cuaca ekstrem.
Selain itu, Wamendagri meminta pemerintah daerah memastikan distribusi logistik berjalan lancar. Ia mengingatkan agar hambatan teknis, cuaca, maupun persoalan transportasi tidak menyebabkan kelangkaan barang dan disparitas harga antarwilayah.
“Daerah harus responsif. Intervensi pasar perlu dilakukan secara cepat, terukur, dan berbasis data yang akurat,” ujarnya.
Ahmad Wiyagus menegaskan bahwa rapat koordinasi pengendalian inflasi bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum strategis untuk memastikan kehadiran negara benar-benar dirasakan masyarakat.
“Ego sektoral harus ditinggalkan. Yang kita kejar adalah kesejahteraan rakyat, bukan sekadar laporan administratif,” katanya.
Ia juga menilai keberhasilan pengendalian inflasi di daerah sangat ditentukan oleh kepemimpinan kepala daerah, terutama dalam konteks otonomi daerah. Karena itu, komitmen dan keberanian mengambil langkah konkret menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Rakor inflasi penutup tahun ini, lanjut Wamendagri, sekaligus menjadi momentum evaluasi menyeluruh atas langkah-langkah yang telah ditempuh sepanjang 2025. Capaian positif diharapkan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, sementara berbagai kendala dijadikan bahan pembelajaran.
“Kita ingin menjadikan pengalaman 2025 sebagai pijakan yang kuat. Mari menyongsong 2026 dengan komitmen yang lebih solid, kolaborasi yang lebih erat, serta inovasi kebijakan yang lebih tajam demi menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat,” pungkas Ahmad Wiyagus.***












